Belajar Menulis dan Menerbitkan Buku dari Mba Nunik Utami

“Ketika tak sanggup menyampaikan semua isi kepala, menulislah. Ketika tak sanggup mengucapkan semua isi hati, menulislah. Tulisan adalah rekam jejak terbaik bagi mereka yang kelak kita tinggalkan di dunia”.

(Ririe Rengganis)

Pada diskusi kali ini, Klub Buku dan Blogger Backpacker Jakarta mengambil tema Menulis dan Menerbitkan Buku Bersama Nunik Utami. Acara ini berlangsung pada hari sabtu 14 Oktober 2017 di Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpunas).

menulis dan menerbitkan buku 1
Kanan ke kiri : Bang Eka, Mba Nunik, Mas Achi

Acara yang diikuti oleh kurang lebih 60 peserta ini dimulai sekitar pukul 10 pagi. Diawali dengan sambutan dari Kakak MC. Setelah itu, sebelum acara diskusi dimulai, semua peserta dimohon berdiri untuk bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ini bukan pertama kalinya saya ikut acara Klub Buku dan Blogger Backpacker Jakarta, tapi ini untuk pertama kalinya saya hadir lebih awal, dan ikut serta menyanyikan lagu Indonesia Raya besama semua peserta lainnya. Rasanya seperti kembali ke masa-masa sekolah ketika sedang upacara 🙂

Selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara diskusi pun dimulai. Diskusi kali ini di Moderatori oleh Admin Klub Buku dan Blogger Jakarta, yaitu Bang Eka Siregar dan Mas Achi Hartoyo. Baiklah sebelum membahas isi diskusi kali ini, kita kenalan dulu yuk sama Mba Nunik.

Siapa Sih Mbak Nunik Utami?

Mba Nunik Utami adalah salah satu anggota Klub Buku dan Blogger Jakarta, yang sudah menerbitkan sekitar 46 buku dan banyak cerpen.

Pada awalnya Mba Nunik tidak sengaja menjadi penulis, hanya saja pada saat Sekolah Dasar sudah suka membaca buku dan menulis cerpen. Uniknya lagi Mba Nunik sering menulis cerpen di bagian tengah buku tulis yang disobek, kemudian disewakan ke teman-temannya yang ingin membaca. Jadi setiap teman-temannya yang ingin membaca harus menyewa, tapi bukan menyewa dengan uang, melainkan dengan sobekan bagian tengah kertas tulis yang dapat digunakan untuk menulis cerpen yang baru. Ide yang cerdas, karena dengan begitu tidak perlu menyobek buku sendiri 😀

Pada tahun 2005 Mba Nunik mulai ngeblog dan bergabung dengan komunitas blog. Kemudian pada tahun 2006 mulai menerbitkan buku. Namun siapa sangka jika sebelumnya Mba Nunik pernah berperan sebagai Nyak Oblada, di Serial Lenong Bocah pada tahun 1993-1997.

Baca juga: Kupas Tuntas Tips Membuat Website Yang Efektif Bersama Gapura Digital

Menulis dan Menerbitkan Buku

Menurut Mba Nunik nulis itu harus dipaksa, yap setuju terkadang kita harus dipaksa untuk melawan rasa malas. Berikut beberapa ringkasan diskusi yang dipaparkan Mba Nunik.

Langkah-langkah untuk membuat buku:

  1. Tulis apa yang ada dipikiran kita. Tuliskan apa saja ide yang tiba-tiba muncul, tidak harus rapih karena nanti masih dapat diedit.
  2. Buat kerangka dengan coret-coretan saja, tidak harus rapih. Karena jika rapih-rapih kita akan terlanjur lelah memikirkan kerangka, dan malas untuk mengembangkan cerita.
  3. Memaksa diri sendiri untuk menulis, minimal 2 halaman sehari.
  4. Jika kehabisan ide kita dapat membaca banyak buku, dan mengambil beberapa isi cerita yang ada dibuku tersebut. Namun tetap harus diolah kembali, agar tidak sama.

Tips-tips menulis buku jika menggunakan latar tempat yang belum pernah dikunjungi:

  1. Banyak riset. Kita dapat riset dengan melihat youtube dan mencari tahu tentang cuaca, makanan khas dan kebudayaan tempat tersebut.
  2. Menonton film yang berlatar tempat tersebut. Dengan menonton film kita dapat ikut merasakan jika berada di tempat tersebut harus bagaimana, tanpa harus datang langsung ke tempat tersebut.

Trik menembus penerbit:

  1. Sering-sering mencari tahu tentang penerbit, mereka sedang membutuhkan naskah tentang apa. Bisa mencari tahu melalui website ataupun media sosial penerbit tersebut.
  2. Sering ikut lomba menulis untuk menambah portfolio.
  3. Tidak boleh menyerahkan 1 naskah yang sama ke beberapa penerbit, karena itu tidak etis.
  4. Menyerang penerbit. Menyerang disini dengan menyerahkan naskah ke banyak penerbit secara bersamaan, tapi tetap harus ingat dengan point 3 tadi.
  5. Jangan menjadi penulis idealis. Jika penerbit meminta menulis dengan genre A ya tulis saja.

Baca juga: Tips Agar Konsisten Dalam Menulis Blog

Pesan dari Mba Nunik :

  1. Nulis ya nulis saja jangan memikirkan royalti.
  2. Jangan ragu-ragu untuk menulis, karena kita tidak akan tahu kedepannya akan bagaimana.
  3. Membawa buku kecil untuk menuliskan ide-ide yang tiba-tiba datang, atau untuk mencatat kejadian-kejadian sekitar kita. Siapa tau bisa dijadikan ide untuk menulis.
  4. Jika malas dan bosen dengan tulisan, tinggalkan sehari. Kemudian kita bisa jalan-jalan atau kulineran, benar-benar meninggalkan dan tidak memikirkan tulisan itu. Dengan begitu, ketika besok kita melanjutkan tulisan tersebut, ide-ide segar akan bertebaran. Ini salah satu gejala kita butuh refreshing.

    menulis dan menerbitkan buku 2
    Moderator, MC, Narasumber dan Semua Peserta yang Hadir

Nah itu adalah beberapa point-point yang dijabarkan oleh Mba Nunik, seru sekali diskusi kali ini. Jadi penasaran bulan depan Klub Buku dan Blogger Backpacker Jakarta akan membuat acara seru apa lagi ya? Buat yang nyesel bulan ini nggak bisa ikutan dan penasaran dengan acara bulan depan, bisa banget kepoin sosial medianya Klub Buku dan Blogger Backpacker Jakarta di sini

 

Salam 3M

Membaca, Menulis, Menginspirasi

4 pemikiran pada “Belajar Menulis dan Menerbitkan Buku dari Mba Nunik Utami”

Tinggalkan komentar