Jika kamu punya waktu 3 Hari 2 Malam dan ingin eksplore Wisata Dieng, enaknya pergi ke mana saja? yuk simak tulisan ini sampai selesai ya, siapa tahu bisa menjadi referensi kamu.
Dieng tentunya sudah tidak asing lagi dikalangan para traveller. Daerah dengan beragam tempat wisata seperti gunung, savana, candi, telaga, danau dan kawah. Dengan beragamnya tempat wisata yang ada, tentu saja Dieng selalu menjadi incaran para traveller. Bahkan saya pun sangat mengidam-idamkan bisa berlibur ke Dieng.
Keinginan saya berlibur ke Dieng sebenarnya sudah sangat lama, tapi tak kunjung terlaksana. Sampai akhirnya suatu waktu teman kantor ada yang membagikan informasi trip Eksplore Wisata Dieng Part 4 bersama Backpacker Jakarta.
Setelah mengobrol, kami memutuskan untuk daftar di trip tersebut. Sayangnya ketika daftar kuotanya sudah penuh, saya pikir mungkin memang belum waktunya berlibur ke Dieng.
Beberapa hari berlalu sejak daftar trip Dieng, CP trip menginformasikan kalau kami bisa masuk ke waiting list. Karena ada beberapa orang yang batal ikut, kami pun diminta transfer DP agar mendapatkan kuota. Yeaaay akhirnya jadi eksplore wisata Dieng.
Persiapan Sebelum Eksplore Wisata Dieng
Beberapa minggu sebelum keberangkatan peserta trip diundang ke WA grup agar komunikasinya lebih mudah. Di grup itu semua informasi tempat wisata yang akan dikunjungi, dan beberapa informasi penting dibagikan. Peserta juga saling berkenalan satu sama lain agar saat trip sudah saling mengenal.
Menurut cerita beberapa orang di grup, cuaca di Dieng saat ini sangat dingin, bisa mencapai 150C. Bukan hanya itu saja, tracking menuju tempat wisata yang akan dikunjungi juga cukup melelahkan. Waduh saya bisa nggak ya, bismillah bisalah ya.
Mendengar dinginnya udara Dieng, dan melihat beberapa list perlengkapan yang wajib dibawa membuat saya harus banyak belanja nih. Ya maklum saja saya anak rumahan yang jarang ikut trip, sekalinya ikut trip ternyata banyak perlengkapan wajib yang belum saya punya.
Mendekati hari keberangkatan saya pun membeli perlengkapan yang sekiranya penting untuk saya, tidak lupa saya juga membeli beberapa camilan untuk di perjalanan.
Hari Keberangkatan ke Dieng
Jumat, 15 September 2017 akhirnya hari ini datang juga. Sejak pagi saya sudah berpamitan dengan Mamah, sebenarnya agak nggak tega ninggalin Mamah karena beliau baru saja sehat. Namun saya juga tak bisa membatalkan tripnya.
Hari ini saya masih harus kerja, tapi karena tempat Mepo (Meeting point) lebih dekat dari kantor, jadi saya nggak pulang lagi ke rumah. Saya membawa satu tas ransel, dan tas kecil untuk menyimpan beberapa barang penting.
Selesai jam kantor saya mandi dan makan terlebih dahulu, baru lanjut ke Sekretariat Backpacker Jakarta. Sekitar pukul setengah delapan sudah sampai di Mepo, saat itu suasana di Sekretariat sangat ramai karena bukan hanya ada trip Dieng, tapi ada trip Jogya juga.
Sekitar pukul sembilan, semua peserta trip Dieng dikumpulkan oleh CP. CP memberikan pengarahan, kemudian berdoa bersama sebelum berangkat.
Trip Dieng kali ini diikuti oleh 35 peserta dan 4 CP yang dibagi menjadi 2 elf. Masing-masing elf dipimpin oleh 2 CP, elf pertama ada Kak Yuti dan Bang Rokhan, sedangkan di elf kedua ada Kak Aya dan adik kandungnya.
Selama perjalanan semua peserta terlelap tidur, maklumlah perjalanan malam. Sempat beberapa kali berhenti di rest area, kemudian berhenti juga di sekitar Pekalongan untuk salat subuh.
Sekitar pukul sembilan pagi kami sampai di Dieng dan langsung sarapan di Rumah Makan Edelweis. Sambil menunggu pesanan datang, peserta trip melihat oleh-oleh dan souvenir khas Dieng yang dijual juga di rumah makan ini.
Saya penasaran dengan Mie Ongklok khas Dieng yang terkenal itu, tapi karena ragu tidak akan suka cita rasanya, jadi saya pesan nasi goreng seafood saja. Kemudian teman saya memesan mie ongklok.
Setelah mencoba mie ongklok pesanan teman saya, benar saja lidah sunda saya tidak bersahabat dengan rasa manisnya mie ongklok. Saya kurang suka kuah kentalnya yang terasa manis.
Perut sudah terisi, saatnya menuju penginapan.
Eksplore Tempat Wisata Dieng
Sampai di penginapan, kami semua memilih kamar dan bersih-bersih sekadarnya saja. Ya hari ini kami akan mengunjungi beberapa tempat wisata Dieng, jadi tak ada waktu berlama-lama di penginapan.
Jadi di hari pertama di Dieng ke mana saja?
1. Padang Savana Pangonan
Ekplore Wisata Dieng yang pertama adalah Padang Savana Pangonan. Untuk menuju ke sini cukup berjalan kaki dari penginapan, wah asik ya dekat penginapan ada tempat wisatanya.
Padang Savana Pangonan terletak di lembah Semurup (kaki gunung Pangonan). Untuk masuk ke kawasan Padang Savana Pangonan dikenakan biaya Rp. 7.500,- per orang.
Perjalanan awal menuju Padang Savana Pangonan sudah cukup melelahkan, jalan yang masih tanah dengan tanjakan yang miring membuat napas tersengal-sengal. Untuk menghilangkan rasa lelah, terkadang kami berhenti beberapa saat untuk beristirahat atau berfoto-foto. Semua rombongan terbagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kesanggupan berjalan.
Setelah kurang lebih tracking selama 30 menit, saya sampai di Padang Savana Pangonan. Rasanya lega sekaligus senang akhirnya sampai juga di sini.
Pemandangan di sini Masya Allah bagusnya. Bukit yang menjulang, lahan yang luas dengan rumput-rumput tinggi yang menguning menambah keindahan tempat ini. Semua peserta langsung sibuk mencari tempat untuk berfoto. Ada yang bermain gitar, ada yang memasang hammock, bahkan ada yang tidur-tiduran di rumput.
Saat itu keberulan hanya ada rombongan kami saja, jadi tidak terlalu ramai. Kami juga puas berfoto-foto dan menikmati keindahan Padang Savana Pangonan. Sayangnya tidak bisa berlama-lama di sini, kami harus melanjutkan perjalanan ke tempat wisata kedua.
2. Telaga Warna dan Bukit Pandang Ratapan Angin
Wisata Dieng kedua yang didatangi adalah Telaga Warna dan Bukit Pandang Ratapan Angin. Dari penginapan membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menuju Telaga Warna dengan menggunakan elf.
Sebelum masuk Telaga Warna, kami makan siang di sekitar tempat parkir Telaga Warna. Saya memesan bakso, yang rasanya sungguh biasa saja, tapi mau bagimana lagi saya tetap membutuhkan asupan tenaga untuk tracking. Selesai makan, CP membeli tiket masuk Telaga Warna.
Tiket masuk Telaga Warna Rp. 8.500,- per orang. Begitu masuk, langsung terlihat pemandangan telaga yang terbentang luas dengan air yang berwarna hijau kebiruan. Suasana di sini cukup ramai dan sudah mulai terasa dingin.
Keindahan Telaga Warna terlihat dari warna airnya yang dapat berubah-ubah. Perubahan warna itu terjadi karena adanya perubahan suhu, cuaca dan keadaan di sekitarnya. Keunikan dari Telaga Warna ini ternyata terjadi akibat adanya kadar belerang yang sangat tinggi dan mengendap di dalam telaga, serta sinar matahari yang memantul ke air.
Saya pikir tidak ada tracking karena telaganya sudah terlihat jelas di depan mata, tapi ternyata saya salah. Tujuan kami yaitu Bukit Pandang Ratapan Angin. Untuk menuju atas bukit kami masih harus tracking sekitar 20 menit.
Tracking menuju atas bukit tidak mudah, jalan yang menajak dan masih tanah terkadang sangat licin. Belum lagi pohon tumbang dan batu besar yang menghalangi jalan.
Sebelum sampai di atas bukit, kami bertemu Bapak-bapak yang memberikan informasi tentang dua bukit yang ada di situ, yaitu Bukit Pandang Ratapan Angin dan Bukit Batu Rata. Kedua bukit itu memiliki tinggi dan hasil foto yang sama.
Namun, untuk ke Bukit Baru Rata harus membayar biaya masuk Rp. 25.000,- per orang karena sudah beda pengelola. Sedangkan untuk ke Bukit Pandang Ratapan Angin hanya dikenakan biaya kebersihan saja, itupun tidak diberikan tarif (seiklasnya saja).
Sesampainya di Bukit Pandang Ratapan Angin, pemandangan Telaga Warna langsung terlihat indah dari ketinggian. Bukan hanya itu saja, pemandangan Dieng pun terlihat dari sini.
Hari semakin sore, kami pun tidak berlama-lama di sini. Kami masih harus mengejar sunset di Bukit Skoter.
3. Melihat Sunset di Bukit Scooter
Sepertinya tempat wisata Dieng ini tempatnya berdekatan, karena tidak butuh waktu lama kami sudah tiba di area tracking menuju Bukit Scooter. Duh duh masih harus tracking lagi, sabar ya kaki.
Perjalanan ini awalnya melewati rumah warga sekitar, dan jalannya sudah beraspal. Setelah itu, kami melewati perkebunan sayur-sayuran sampai akhirnya sampai di Bukit Scooter. Untuk masuk ke sini dikenakan biaya Rp. 5.000,- per orang.
Saya kira perjalanan menuju Bukit Scooter akan santai, ternyata saya salah. Jalan yang selalu menanjak membuat lutut saya terasa akan copot. Bukan hanya jalan yang menajak saja, karena hari semakin sore angin kencang dan udara dingin pun mulai menusuk-nusuk kulit.
Sampai di Bukit Scooter sunset yang kami harapkan ternyata tak terlihat jelas, tapi dari sini saya bisa melihat perkampungan Dieng. Terpaan angin kencang dan udara dingin yang menusuk kulit membuat saya tak kuat melepaskan sarung tangan, jadi saya tak banyak mengambil foto di sini.
Setelah selesai menikmati matahari tenggelam, kami semua segera turun karena angin semakin kencang dan mulai turun kabut.
Kami bersyukur karena hari ini sangat cerah, Saatnya kembali ke penginapan.
Sesampainya di penginapan, sebagian dari kami bersih-bersih dan sebagian menyiapkan makanan tapi ada juga sebagian yang beristirahat. Sungguh rasanya kaki ini terasa sangat sakit dan pegal, bagaimana tidak kami semua tracking di tiga tempat dalam sehari dengan tracking yang lumayan. Untuk pemula seperti saya rasanya luar biasa, sempat tidak percaya ternyata sanggup tracking ke semua tempat hari ini walaupun akhirnya kaki ini terasa sangat sakit.
Makanan sudah siap santap, kami semua makan bersama dan dilanjutkan dengan perkenalan semua peserta. Untuk lima belas peserta yang membayar lunas, diberikan hadiah lampu USB dan ada tujuh hadiah hiburan.
Menyiapkan bahan makanan bersama
Rasanya hari ini sangat melelahkan, selesai acara perkenalan semua peserta masuk ke kamar masing-masing dan langsung bersitirahat. Saya sendiri setelah menggunakan dua jaket dan berselimut langsung terlelap tidur. Dan akan kemana lagi kami semua besok ??
dulu sering banget lewat daerah sini untuk penyuluhan anak2 putus sekolah kak
Wah seru dong, mampir buat berwisata ga?
mampir dong ke telaga warna juga..iya dl pas ada kerjaan dsni kak..
Seru ya dieng banyak tempat wisata yang bagus dan jaraknya ga terlalu jauh
pernah kesana sekali,,,yang paling menakjubkan adalah saat di bukit si kunir, jam 4 harus sudah berangkat untuk mengejar matahari terbit…
Wah saya malah jam 3 sudah jalan Mas tapi puas sih liat pemandangannya
adem banget ya kayaknya di bukit skoter,, cuma bayar 5.000 bisa dapat pemandangan wow gitu.
Iya seru Ka tapi kalo makin sore angin nya makin kencang dan turun kabut jadi ga bisa lama2