TRAVEL

5 Tempat Bersejarah di Sekitar Salemba dan Kramat Raya

Posted on

Jalan Salemba dan Kramat Raya merupakah salah satu sudut Kota Jakarta yang terdapat banyak tempat bersejarah. Namun sayangnya saya sendiri belum pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di sekitar jalan tersebut.

Sampai suatu hari Klub Blogger dan Buku Backpacker Jakarta membuat acara Tour BOB (Based On Book/Blog) untuk memperingati Hari Pahlawan. Ketika saya tahu tujuan Tour BOB tersebut, tanpa ragu saya langsung mendaftar untuk ikut acara tersebut.

Hari yang di nanti pun tiba, saya bersiap menuju meeting point. Agendanya, hari ini kami akan mengunjungi beberapa tempat bersejarah di sekitar Jalan Salemba dan Kramat Raya. Tour BOB kali ini akan dipandu oleh Mas Wahyu Prabowo dan Mas Yoga Prakoso, dengan tema yang diusung “The Secret Of The Indonesia Youth Vow”.

Penasaran dengan tempat-tempat bersejarah yang ada di sekitar Jalan Salemba dan Kramat Raya juga? Yuk dibaca sampai bawah.

1. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)

Tempat bersejarah yang kami kunjungi pertama kali adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Tempat ini juga menjadi meeting point untuk semua peserta Tour BOB.

Sekitar pukul delapan pagi saya dan sebagian peserta Tour BOB sudah berkumpul. Ada yang sarapan somay terlebih dahulu, ada juga yang nyemil kue putu ayu yang dibawa Kak Yun. Sudah menjadi rahasia umum, di setiap acara Kubbu Kak Yun selalu membawa putu ayu. Di mana ada Kak Yun di situ ada Putu Ayu 😀

Hampir semua peserta sudah berkumpul, Mas Wahyu dan Mas Yoga memandu kami untuk masuk ke area FKUI. Selama menyusuri bangunan FKUI, kami akan dipandu oleh Mas Adhi. Mas Adhi adalah salah satu pegawai di FKUI, dan siapa sangka jika dulunya Mas Adhi ini merupakan anggota KUBBU juga loh. Namun sayangnya sekarang sudah nggak lagi karena tuntutan pekerjaannya.

Sebelum menyusuri setiap sudut bangunan FKUI, Mas Adhi memperkenalkan diri dan menjelaskan sedikit tentang sejarah awal gedung FKUI. Menurut Mas Adhi, sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tidak terlepas dari sejarah pendidikan dokter di Indonesia yang dimulai sejak zaman penjajahan Belanda.

Dulunya, gedung ini dibangun untuk Sekolah Pendidikan Dokter Hindia atau yang lebih dikenal dengan pendidikan STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen). Gedung dengan dominasi cat berwarna putih ini resmi digunakan pada tanggal 5 Juli 1920 dengan upacara megah dan dihadiri oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Menyusuri Setiap Sudut Gedung FKUI

Selesai menjelaskan sejarah singkat FKUI, Mas Adhi memandu kami untuk melihat-lihat setiap sudut gedung ini. Beruntungnya saya bisa ikut acara ini, kalo bukan ikut Tour BOB mana mungkin saya bisa masuk dan menyusuri setiap sudut gedung ini.

Di depan gedung ini terdapat patung Prof dr. Abdul Rahman Saleh. Kenapa patung Prof dr. Abdul Rahman Saleh? karena beliau merupakan seorang tokoh 3 institusi yaitu Fakultas Kedokteran UI, Angkatan Udara dan pendiri radio republik indonesia (RRI).

Begitu masuk ke dalam gedung FKUI, saya melihat tulisan-tulisan yang terpajang di dinding. Suasana sejuk dan damai begitu terasa, ntah karena hanya kami yang ada di ruangan ini atau memang tempat ini begitu damai.

Banyaknya pilar-pilar di dalam gedung ini membuat nuansa sejarah begitu terasa, belum lagi penggunaan pintu-pintu kayu yang menjulang tinggi.

Selesai melihat-lihat di lantai dasar, kami diajak ke lantai dua dengan menaiki tangga. Tangga ini menghubungkan gedung lama dengan gedung baru. Selain itu, tangga ini juga sering disebut tangga Era Kekunoan dan Kekinian. Kata Mas Adhi filosofinya menyatukan masa lalu dan masa depan.

Sungguh disayangkan saat itu gedung IMERI (Indonesian Medical Education and Research Institute) tutup, jadi kami tidak bisa melihat-lihat. Sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya, kami melakukan tanya jawab dengan Mas Adhi sambil duduk santai di depan gedung IMERI.

2. Museum MH. Thamrin

Setelah berkeliling dan berfoto bersama di FKUI, kami pamit dengan Mas Adhi dan melanjutkan  ke tempat bersejarah selanjutnya yaitu Museum MH. Thamrin. Untuk menuju Museum MH. Thamrin kami hanya perlu berjalan kaki menyusuri Jalan Raya Salemba, kemudian belok ke area perkampungan di Jalan Kenari II.

tempat bersejarah - museum mh thamrin - Diantin.com
Museum MH. Thamrin

Tidak perlu memakan waktu lama kami sudah sampai di depan Museum MH. Thamrin, dari depan museum ini terlihat sangat sepi. Sepertinya tidak ada pengunjung lain yang datang ke sini, hanya ada anak-anak dari warga kampung sekitar yang bermain di dekat patung MH. Thamrin.

Ketika sampai kami tidak bisa langsung masuk ke dalam museum, karena pemandu museum sedang tidak ada di tempat. Jadi satpam di depan menyuruh kami menunggu terlebih dahulu di area museum.

Setelah menunggu beberapa saat, kami dipersilahkan masuk dan diperkenalkan dengan bapak pemandu museum yang saya juga lupa namanya. Sebelum berkeliling, bapak pemandu menjelaskan sejarah singkat tentang Museum MH. Thamrin.

Awalnya, gedung ini didirikan pada awal abad ke 20 oleh orang Belanda. Gedung ini digunakan sebagai tempat pemotongan hewan dan tempat penyimpanan buah-buahan dari Australia dan Eropa. Kemudian MH. Thamrin membeli gedung ini untuk kegiatan organisasi partai politik, bahkan beberapa partai politik mendeklarasikan dan musyawarah untuk pengusulan kemerdekaan Republik Indonesia di gedung ini.

Selesai bercerita, kami diajak berkeliling melihat koleksi yang ada di museum ini. Di museum ini terdapat banyak koleksi foto, lukisan, poster, diorama, memorabilia, dan patung tokoh pejuang. Selain itu di museum ini juga terdapat kursi, lemari, kereta kencana, biola dan lain-lain.

Di museum ini juga terdapat fasilitas ruang pameran, ruang pertemuan, bioskop, perpustakaan, ruang parkir dan free WI-FI. Karena terdapat ruang bioskop, maka setelah berkeliling kami diajak untuk melihat film pendek tentang Museum MH. Thamrin.

***

Selesai menonton film, seperti biasa KUBBU melakukan tanya jawab dengan Bapak Pemandu Museum. Kemudian berpamitan karena harus melajutnya ke tujuan selanjutnya. Ketika akan pulang, kami diberikan brosur dan CD tentang Museum MH. Thamrin. Dengan tiket masuk yang sangat murah, saya tidak menyangka jika pulangnya masih diberi oleh-oleh CD.

Ada hal yang membuat sedih ketika berkunjung ke museum ini, Bapak Pemandu Museum bilang mohon bantu untuk mempromosikan museum ini agar banyak orang tahu tentang Musem MH. Thamrin. Memang sungguh miris, museum ini sangat sepi. Sampai kami selesai berkeliling pun tidak ada satupun pengunjung lain yang datang ke sini.

Bapak Pemandu Museum bilang jalan di sini buntu, jadi kebanyakan orang enggan untuk datang ke sini. Makanya Bapak dan pengurus museum berharap pemerintah DKI akan membuatkan jalan agar banyak orang yang berkunjung ke museum ini.

Ntah memang karena jalan ini buntu atau karena museum ini berada di dalam perkampungan yang membuat orang-orang enggan untuk datang ke sini. Saya berharap memang karena itu, bukan karena orang-orang sudah tidak tertarik lagi dengan tempat bersejarah seperti museum.

Museum MH. Thamrin

Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat.

Telepon: 021-3909148

Fax: 021-3923185

Email: museum_thamrin@yahoo.com

Twitter: @museumthamrin

Waktu Buka

Selasa – Minggu : 09.00-15.00 WIB

Sabtu : 09.00-13.00 WIB

Senin Tutup

Tiket Masuk

Dewasa/ umum                            Rp. 5.000/orang

Rombongan Dewasa/ umum       Rp. 3.750/orang

Mahasiswa                                    Rp. 3.000/orang

Rombongan Mahasiswa               Rp. 2.250/orang

Anak-anak/ pelajar                       Rp. 2.000/orang

Rombongan anak-anak/ pelajar  Rp. 1.500/orang

3. Stasiun Salemba

Dulu tidak jauh dari Museum MH. Thamrin terdapat stasiun, Stasiun Salemba. Sayangnya stasiun itu sudah ditutup dan saat ini menjadi permukiman warga. Karena tempatnya tidak terlalu jauh, Mas Wahyu dan Mas Yoga mengajak kami untuk melihat sisa-sisa dari rel kereta api Stasiun Salemba.

Menurut wikipedia, Stasiun Salemba (SLB) merupakan stasiun kereta api non-aktif yang berada di Kenari, Senen, Jakarta Pusat. Stasiun ini termasuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta. Operator jalur kereta api Batavia–Buitenzorg adalah perusahaan kereta api Hindia Belanda Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Pada tahun 1913, NIS menjual jalur kereta api ini kepada perusahaan kereta api Hindia Belanda Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS-WL).

Stasiun ini mulanya merupakan stasiun sentral yang memiliki banyak percabangan. Ada yang ke arah Tanah Abang, Pegangsaan, Cikini Lama, Kramat, dan Kramat Sentiong. Jalur kereta api yang mengarah ke Tanahabang resmi ditutup pada tahun 1922 seiring dibangunnya jalur Tanah Abang–Manggarai serta ditetapkannya Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral Batavia pada masa itu.

Letak stasiun yang dahulunya berdekatan dengan pabrik opium menjadikan stasiun ini merupakan titik awal perjalanan kereta api pengangkut bahan baku opium yang terletak tak jauh dari stasiun ini. Pabrik opium tersebut kini menjadi bagian dari kampus Pascasarjana Universitas Indonesia Salemba. Pada tanggal 2 September 1981, PJKA Inspeksi Jakarta resmi menutup stasiun ini beserta jalur dan seluruh layanannya.

Saat ini Stasiun Salemba sudah dibongkar dan dibangun menjadi rumah tinggal. Namun jika kalian menyusuri perkampungan di sekitar sini, kalian masih bisa melihat sedikit sisa bekas rel kereta api di jalur ini.

tempat bersejarah - Diantin.com
Jembatan sisa stasiun salemba

Di area ini kami dapat melihat jembatan penyebrangan pejalan kaki yang menghubungkan Jalan Kenari dengan Jalan Cikini, kondisi jembatan ini sangat tidak terawat. Padahal dulunya jembatan ini merupakan jembatan kereta api penghubung Stasiun Salemba dengan Stasiun Cikini. Oh ya ada yang pernah nonton film Get Married? masih ingat jembatan yang dilewati Mae? nah inilah jembatannya.

4. Panti Asuhan Vincentius Putra

Setelah melihat sisa-sisa rel kereta api Stasiun Salemba, kami melanjutkan perjalanan ke tempat bersejarah lainnya dengan berjalan kaki. Panti Asuhan Vincentius Putra adalah tempat ke empat yang akan kami kunjungi. Panti asuhan ini berlokasi di Jalan Kramat Raya No. 134 Jakarta. Panti ini merupakan panti asuhan katolik pertama yang didirikan oleh Belanda.

Di Jalan Salemba dan Kramat Raya selain menyimpan banyak tempat bersejarah, jalan ini juga dikenal dengan gedung-gedung tempat sekretariat partai di masa lalu. Maka tak salah, ketika berjalan kaki kami melalui Kantor Pusat NU (PBNU) dan di seberang jalan terlihat juga gedung kosong yang konon katanya gedung itu bekas Kantor Biro PKI di awal tahun 60-an.

tempat bersejarah - gedung kosong bekas pki - diantin.com
Gedung Peninggalan PKI

Begitu sampai di depan panti asuhan tersebut, kami harus menunggu beberapa saat karena di dalam sedang ada tamu dan orang yang sudah janji dengan kami ternyata sudah pulang karena kami datang terlambat.

Kira-kira 10 menit kami menunggu, ada Mbak yang saya lupa namanya pengurus panti menyambut kami dan mengajak kami berkeliling panti.

Berdasarkan informasi di website Vincentius, Perhimpunan Vincentius Jakarta didirikan pada tanggal 29 Agustus 1855 dengan nama Dana Bantuan Santo Vincentius a Paulo di Batavia. Kemudian pada tahun 1909 diubah menjadi Batavia’s Vereeniging oleh beberapa orang Katolik.

Saat itu, tujuan utama Perhimpunan Vincentius adalah membantu anak-anak keturunan Belanda (Indo-Eropa) yang menjadi masalah sosial di masyarakat. Usaha sosial ini awalnya lebih bersifat home-care, karena Perhimpunan Vincentius Jakarta belum memiliki rumah.

Saat ini ada sekitar 140 anak SD sampai SMA dari banyak daerah yang tinggal di sini. Banyak alumni-alumni belanda yang menjadi donatur untuk panti asuhan ini, bahkan sempat ada Kakek yang mengajak cucunya ke sini untuk napak tilas.

Kami tidak lama di sini, hanya berkeliling melihat-lihat ruangan yang ada di panti kemudian berpamitan karena masih ada satu tujuan lagi.

5. Museum Sumpah Pemuda

Perjalanan kali ini belum selesai, kami masih harus mengunjungi satu tempat terakhir. Lagi-lagi kami berjalan kaki menyusuri Jalan Kramat Raya. Namun kali ini kami harus berjalan cukup jauh untuk sampai ke tempat bersejarah berikutnya yaitu Museum Sumpah Pemuda.

tempat bersejarah - museum sumpah pemuda - diantin.com
Pilih kanan atau kiri? haha

Di depan Museum Sumpah Pemuda terdapat dua patung M. Rochjani Soe’Oed (Pemoeda Kaoem Betawi) dan J. Leimena (Seorang dokter kelahiran Ambon yang terlibat aktif dalam Sumpah Pemuda 1928). Kemudian ketika masuk ke dalam museum kami disambut dengan lagu-lagu kebangsaan yang terdengar di setiap sudut ruangan. Di museum ini kami tidak dipandu, hanya Mas Wahyu dan Mas Yoga saja yang menjelaskan berdasarkan informasi yang terdapat di dinding-dinding museum.

Menurut wikipedia, Museum Sumpah Pemuda adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang berada di Jalan Kramat Raya dan dikelola oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Museum ini memiliki koleksi foto dan benda-benda yang berhubungan dengan sejarah Sumpah Pemuda 1928, serta kegiatan-kegiatan dalam pergerakan nasional kepemudaan Indonesia. Museum Sumpah Pemuda ini didirikan berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta pada tahun 1972 dan menjadi benda cagar budaya nasional.

Selesai berkeliling Museum Sumpah Pemuda semua peserta Tour BOB berkumpul di area belakang museum. Panitia mengajukan beberapa pertanyaan untuk peserta yang sudah mengikuti Tour BOB hari ini dan memberikan beberapa hadiah untuk yang bisa menjawab.

Tour hari ini pun berakhir di sini, diakhiri dengan berfoto bersama sebelum kembali pulang.

Museum Sumpah Pemuda

Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta 10420

Telepon: 021-3103217, 3154546

Email: museumsumpahpemuda@yahoo.com

TwitterL @m_sumpahpemuda

Facebook: www.facebook.com/museumsumpahpemuda

Waktu Buka

Selasa – Kamis : 08.00 – 16.00 WIB

Sabtu – Minggu : 08.00 – 16.00 WIB

Jumat : 08.00 – 16.30 WIB

Senin dan Hari Besar Tutup

Tiket Masuk

Dewasa perorangan       Rp. 2.000/orang

Dewasa rombongan       Rp. 1.000/orang

Anak-anak perorangan   Rp. 1.000/orang

Anak-anak rombongan   Rp. 500/orang

Foreign tourist                Rp. 10.000/orang

***

Membahas tempat bersejarah memang tidak pernah ada habisnya, saking banyaknya tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Tidak perlu jauh-jauh ke daerah lain untuk mengetahui sejarah, kalian bisa menjelajah setiap sudut kota Jakarta yang menyimpan begitu banyak cerita tentang sejarah.

“Jangan hanya main ke mall atau wisata alam yang jauh, tapi kunjungi juga tempat bersejarah yang ada di sekitar kalian”

Dari kelima tempat di atas, mana yang pernah kalian kunjungi?

Untuk yang belum pernah mengunjungi tempat bersejarah di atas, yuk main ke museum dan tempat bersejarah lainnya. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan peduli dengan sejarah.

Ayo main ke museum dan tempat-tempat bersejarah lainnya 🙂

99 thoughts on “5 Tempat Bersejarah di Sekitar Salemba dan Kramat Raya

  1. Taumy

    13 Agustus 2018 at 9:14 AM

    Baru 3, FKUI, Museum MH Thamrin dan Museum Sumpah Pemuda. Keren ternyata, agenda BoB. Next, kalau ada mau ikut juga.

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 2:10 PM

      Memang harus ikut, Bang Taumy hehe

  2. AMELIA

    13 Agustus 2018 at 10:20 AM

    Sudah hampir setahun kerja dan tinggal di daerah salemba tapi aku gak tau ada tempat-tempat bersejarah di daerah ini. Jadi bisa melipir menghabiskan waktu senggang nih. thanks ya ka infonya

  3. Tika Samosir

    13 Agustus 2018 at 11:25 AM

    Baru tahu tempat bersejarah ini mba. Boleh neh buat liburan keponakan supaya lebih tahu tempat bersejarah nambah pengetahuan juga lagi.

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 2:12 PM

      Iya mbak bawa ponakan bisa banget, sekalian memperkenalkan sejarah.

  4. Opi Rahmita

    13 Agustus 2018 at 11:49 AM

    Tempat bersejarah seperti ini memang sangat perlu dilestarikan. Dengan harga tiket yang sangat terjangkau harapannya dapat dikunjungi oleh banyak orang. Jakarta adalah IbuKota tercinta. Thanks for sharing. InsyaAlloh kami akan explore tempat bersejarah ini. Bagus sekali.

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 2:14 PM

      Memang betul mbak, tiket sudah murah saja yang datang masih sedikit 🙁 harapannya sih kedepannya banyak yang mengunjungi tempat-tempat ini, kalau bukan kita siapa lagi yang mau melestarikannya.

  5. Budi Setiadi

    13 Agustus 2018 at 11:58 AM

    Wah baru tahu dan gak kepikiran buat datang ke sana, apalagi jembatan stasiun salemba. Next time, wajib coba datang ah.
    Makasih infonya

  6. Suciarti Wahyuningtyas

    13 Agustus 2018 at 1:11 PM

    Wah aku tuh kepengen banget tour the museum di Jakarta atau bangunan-bangunan lama gitu. Pasti seru banget!

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 11:35 PM

      Seru banget mbak, silakan dicoba.

  7. Maria Widjaja

    13 Agustus 2018 at 1:15 PM

    History tour yang menarik. Semoga next time saya bisa ikut gabung di trip semacam ini.

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 10:39 PM

      Yes kak, harus ikut kalo ada lagi ya.

  8. Lisa Fransisca

    13 Agustus 2018 at 1:46 PM

    Aku belum pernah ke tempat-tempat itu. Hiks. Tapi terima kasih sharingnya, Antin, sekarang jadi lebih tahu sudut kota Jakarta yang juga memiliki tempat bersejarah.

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 10:40 PM

      Sama-sama kak lisa, semoga lain kali bisa berkunjung ke tempat-tempat di atas ya.

  9. Jalan-Jalan KeNai

    13 Agustus 2018 at 2:14 PM

    Saya cukup tau tempat-tempat ini karena sejak lahir hingga usia SD besar di sekitar sini. Sayangnya saya belum pernah menjelajahi lebih dalam. Jadi pengen nostalgia lagi ke daerah sini 🙂

  10. Aminnatul Widyana

    13 Agustus 2018 at 4:06 PM

    Walah… Dari kelima tempat bersejarah di atas, belum ada satupun yg sy kunjungi mba wkwkwk… Semoga kapan2 bs ada kesempatan

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 10:41 PM

      Amiinn, ayo agendakan mbak main ke tempat-tempat bersejarah di atas 😊

  11. Ristiyanto

    13 Agustus 2018 at 8:30 PM

    Dik Antin, yang dibawa mbak Yunita itu kue putu ayu atau putri ayu? Cek sana typonya. Bikin ngakak aja (1)

    Tokoh Mae itu mirip kamu, mungil. Bikin ngakak aja (2)

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 9:46 PM

      Owaallaaah ada yang typo satu tah, makasih loh mas ris udah diingatkan. Maklum nulisnya ngebut tengah malam hehe
      Sayangnya Antin nggak seberani Mae, anaknya takutan haha

  12. Deny Oey

    13 Agustus 2018 at 10:01 PM

    Tour BOB ini koq model2nya kaya trip semu ya. Hhhmmm…
    Mungkin kubbu butuh penyegaran trip2 yg tidak bukan hanya berhubungan dengan sejarah dan museum, tapi bisa dijadiin bahan nulis blog..

  13. Iqbal

    13 Agustus 2018 at 10:14 PM

    Rasanya… Pernah baca tulisan serupa… mungkin peserta trip Kubbu juga dulu pernah nulis

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 11:20 PM

      Mungkin saja mas, tripnya udah setahun lalu cuma saya baru ulas.

  14. Achi Hartoyo

    13 Agustus 2018 at 10:53 PM

    Seru ya, sayang banget pas ke FKUI aku trlat. Etapi yang bikin penasaran tuh stasiun itu. Sayang udah ilang 🙁

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 11:22 PM

      Mas Achi kurang beruntung, seru banget mas di FKUI. Ih iya sama aku juga penasaran sama stasiun itu, tinggal sedikit banget sisa-sisanya.

  15. airin

    13 Agustus 2018 at 11:01 PM

    Sebenernya museum jumlahnya banyak ya.. tetapi penggemarnya memang cenderung sedikit karena cenderung membosankan bagi sebagian orang, tetapi kalau dikemas dengan tour guide yang aktif bisa jadi nilai tambah.

  16. Firdaus Soeroto

    13 Agustus 2018 at 11:26 PM

    Wah banyak sejarahnya! Kok jadi penasaran sama Stasiun Salemba yaa gua, Ntin.

    Thank you loh sharing-nya, jadi tau nih kalau di Salemba banyak tempat-tempat sejarah gini.

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2018 at 11:44 PM

      Nah karena udah tahu jangan lupa mampir ke tempat-tempat di atas 🙂 Sayangnya sisa-sisa peninggalan Stasiun Salemba tinggal sedikit banget, udah penuh sama rumah warga.

  17. Fenni Bungsu

    14 Agustus 2018 at 5:04 AM

    Baca artikelnya berasa lagi ikut kelilingan di sekitaran Jakarta Pusat juga.. Yah sayang juga yah stasiun Salemba non aktif, padahal unik lihat jembatannya

  18. DAYU ANGGORO

    14 Agustus 2018 at 6:43 AM

    Aih jadi flashback tour BOB kubbu, seru si dari FKUI jalan ke Museum MH.Tamrin jalan lagi Ke Panti Asuhan & Museum Sumpah Pemuda wkwk. Dan waktu itu belom kenal semua anak kubbu hahahaha.

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:06 PM

      Hahaha iya, gue aja belum kenal sama loe day.

  19. Ifa Mutia

    14 Agustus 2018 at 6:49 AM

    Alhamdulillah, aku termasuk salah satu peserta BOB. Salah satu kegiatan positif dari KUBU, banyak pengetahuan yang kita dapat disini. Membuat kita makin melek sejarah.
    Terima kasih KUBU

  20. Nunik Utami

    14 Agustus 2018 at 7:00 AM

    Sayang banget aku waktu itu gak bisa ikutan trip ini. Seneng banget bisa lihat2 museum di Jakarta. Penasaran ih sama Stasiun Salemba. Jadi mbayangin asiknya kalo ada jembatan penghubung antara Stasiun Salemba dan Cikini. FKUI-nya juga menarik banget. Semoga kapan2 ada trip kayak gini lagi.

  21. adeuny

    14 Agustus 2018 at 7:07 AM

    btw mbak mbak.. aku lihat gedung yg bekas PKI itu kok merinding yaa.. cerita yang menyedihkan kerasa banget disana

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 10:45 PM

      Apalagi lihat langsung mbak, memang rada serem padahal aku liatnya dari sebrang jalan.

  22. Ika Maya Susanti

    14 Agustus 2018 at 7:56 AM

    Itu yang museum MH Thamrin kok miris gitu ya. Sampai jarang ada pengunjung gitu? Emang yang namanya wisata museum ini perlu dikenalkan dengan anak muda zaman sekarang.

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 10:47 PM

      Iya mbak pengunjungnya sedikit, sepertinya banyak faktor juga kenapa sepi. Salah satunya lokasi museum yang nggak dipinggir jalan.

  23. Bunda Erysha (yenisovia.com)

    14 Agustus 2018 at 8:42 AM

    Wah saya paling penasaran di fakultas kedokteran universitas indonesianya. Saya dulu waktu sekolah sering denger STOVIA dan suka sekali belajar sejarah

  24. Eka Rahmawati

    14 Agustus 2018 at 8:57 AM

    Mba Antin, aku izin share postingannya ya Mba. Biar banyak orang juga yg baca dan makin tahu soal Museum M.H Thamrin. Jujur, aku aja baru tahu lho kalo ada museum itu heheeheh.

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:14 PM

      Wah dengan senang hati Mbak, silakan dishare.
      Terima kasih banyak sudah mau share Mbak, jangan lupa main-main ke sana juga 😀

  25. Kartini

    14 Agustus 2018 at 9:08 AM

    bisa nih tin dijadiin referensi buat liburan 17an nanti. tapi paling enak kalo tur begini pake guide yaa tin biar ga planga plogo atau linglung hehehe

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:16 PM

      Iya kar harus ada pemandunya jadi enak bisa sekalian tanya-tanya juga.
      Eh tapi tanggal merah kayanya tutup kar, apalagi 17an.

  26. Rach Alida Bahaweres

    14 Agustus 2018 at 10:10 AM

    Yaah aku dulu nggak ngeh deh kalau ada tempat berserah di kawasan Salemba gini. Padahal sering banget nih main ke kawasan sini. Kapan kapan aku mau mencoba ah mba buat napak tilas. Hhehe. Makasih yaaa

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:18 PM

      Sama-sama mbak, selamat mencoba napak tilas ke tempat-tempat tersebut hehe

  27. Yunita

    14 Agustus 2018 at 10:15 AM

    Paling sedih pas kita ke bekas stasoun Salemba ya, sedih pas tau bangunan zaman kolonial yang pastinya keren arsitekturnya diklaim jadi rumah penduduk, sayang banget itu tembok2 berukir yang cantik. Semoga pemerintah bisa lebih merawat peninggalan masa lampau

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:19 PM

      Iya sangat disayangkan tapi Museum MH. Thamrin juga bikin sedih kak. Sepi pengunjung 🙁

  28. April Hamsa

    14 Agustus 2018 at 10:24 AM

    Wah ternyata di tengah kota Jakarta banyak peninggalan sejarah masa lalu yg masih awet ya. Makasih ibfonya mbak. Kebetulan pas 17an nih pengen jg napak tilas keliling Jakarta. Maklum udah 7 tahun di sini blm sempat jelajah Jakarta.

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:20 PM

      Sama-sama mbak, selamat menjelajah tempat bersejarah di Jakarta 🙂

  29. Nisa

    14 Agustus 2018 at 10:47 AM

    Belum pernah ada yang di datengin huhuhu perlu nih kesini ajak anak. Belajar sejarah bareng. Terima kasih ya mbak jd tahu tempat2 bersejarah

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 10:49 PM

      Sama-sama mbak, ayo ajak anaknya main-main ke tempat-tempat di atas.

  30. lenifey

    14 Agustus 2018 at 11:03 AM

    Antin kamu kok gitu sih banyak melupakan orang2..
    Kamu gak lupa ama aku kan?
    Hahah
    Mungkin harusnya museum MH thamrin harus di perbaiki kali ya di bikin lebih atraktif.. jadi orang lebih tertarik gitu buat kesana.. tapi ku ingin ke stasiun nya.. haha

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:26 PM

      Hahaha maafkan Antin yang pelupa ini, maklum trip tahun lalu jadi banyak lupanya 😀
      Kurang promosi juga sih kayanya len, soalnya banyak yang nggak tau tentang Museum MH. Thamrin.

  31. tuty prihartiny

    14 Agustus 2018 at 1:04 PM

    Hi Kak Antin, alhamdulillah saya sudah mengunjungi 5 tempat bersejarah di sekitar Salemba dan Kramat Jaya tsb. walau dalam beberapa kali trip. Tapi ada yang kurang, karena ndak bareng kak Antin kesananya dan hanya menyimak yang guide sampaikan. Semakin jelas setelah membaca tulisan Kak Antin. Makasih kakak untuk tulisan informatifnya.

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 1:42 PM

      Sama-sama, Mbak Tuty. Jadi kapan kita eksplore Jakarta bareng nih? 🙂

  32. Panji

    14 Agustus 2018 at 1:41 PM

    Yaampun dari 5 daftar tempat, belum satupun saya kunjungi 🙁
    Makasih banget infonya, nanti saya coba kunjungi deh kalau senggang 🙂

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 10:51 PM

      Sama-sama, Kak. Ayo dikunjungi tempatnya biar tahu sejarah Jakarta secara langsung 😀

  33. Mutiara

    14 Agustus 2018 at 2:28 PM

    Kebayang serunya Tour Base on Book KUBBU buat jelajah Jakarta menjelang Sumpah Pemuda waktu itu…sayang, aku juga ga bisa ikutan. Terima kasih ulasannya, Antin.

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 3:01 PM

      Sama-sama, Kak Muti. Semoga lain kali bisa ikutan juga ya.

  34. Maya Nirmala Sari

    14 Agustus 2018 at 3:20 PM

    Tulisannya lengkap banget. Bookmark ah, bisa jadi acuan nanti klo mau city tour dengan tujuan yang sama. Ga terlalu jauh dari rumah ini.

  35. Putri Reno

    14 Agustus 2018 at 4:35 PM

    Ada beberapa museum yang sepi pengunjung. Hmm padahal tarif masuk musium sangat terjangkau. Dari semua tempat tersebut aku baru ke musium sumpah pemuda.

  36. Hotlas Mora

    14 Agustus 2018 at 7:23 PM

    Suer baru tahu daerah situ seru-seru juga tempatnya. Selama ini cuma lewat-lewat aja.. semoga kapan2 bisa main ke salah satu tempat itu dan kalau bisa ikut tour juga hahaha.. mantap kak artikelnya! Terus sharing ya kak

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 11:05 PM

      Harus coba kak, seru banget. Karena tempatnya berdekatan jadi sehari jalan bisa ke beberapa tempat bersejarah sekaligus. Makasih sudah mampir, Kak 🙏🙏

  37. Citra Rahman

    14 Agustus 2018 at 8:10 PM

    Aku belum pernah ke satu pun tempat yang disebutkan di atas. Harus sering-sering ngadain trip BOB nih Kubbu.

  38. Rama Murtaba

    14 Agustus 2018 at 8:25 PM

    Seperti biasa ya. Kalo kubbu ngadain trip, pasti bukan cuma sekedar seneng-seneng tapi ada belajarnya juga. Mau ikut ah lain kali. Terimakasih kak antin.

  39. Ndari

    14 Agustus 2018 at 9:54 PM

    Ihhh baru tau sekitaran Kramat banyak tempat bersejarah… baru yg FKUI, sama setasiun Salemba doank.. Sisanya mungkin nyempil..jadi pingin ikut Jakarta CityTour

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2018 at 11:07 PM

      Padahal kalo ke Stasiun Salemba itu ngelewatin Museum MH. thamrin kak, nggak kelihatan kah?

  40. Dewi Setyowati

    14 Agustus 2018 at 11:29 PM

    Ini aku masih anget2nya masuk Kubbu wkwkwk.. dan tour BOB ini emang keren sih, tapi pas yang ke stasiun akunya ga ikut, makan bakso hahaha.. Yang paling berkesan di museum Sumpah Pemuda.

  41. Nurul dwi larasati

    14 Agustus 2018 at 11:38 PM

    Waktu kuliah aku tuh lewati tempat ini semua karena kampusku di Kramat. Tapi aku belum pernah singgah kesana. Stasiun Salemba itu malah aku baru dengar. Sebelah mana ya?

    1. Antin Aprianti

      15 Agustus 2018 at 9:46 AM

      Stasiun Salemba di Jalan Kenari II kak. Sebrang Plaza Kenari Mas kan ada gang yang ke Museum MH. Thamrin dari situ tinggal lurus aja sampai ketemu jembatan itu. Bisa tanya warga sekitar juga kalo mau lihat jembatannya.

  42. hida

    15 Agustus 2018 at 4:50 AM

    Seputaran salemba aja udah lumayan ya tempat2 bersejarahnya..gimana kalo sejakarta ya.

  43. Eni Martini

    15 Agustus 2018 at 6:20 AM

    Aku sering ke Salemba karena suami dulu tinggal di Salemba. Tapi baru tahu sejarah jembatan ini, klasik, harisnya dirawat ya

  44. Wulan

    15 Agustus 2018 at 9:20 AM

    wah itu semua deket sama tempat tinggalku yang sekarang antin!!! ahhh aku kelewat trip BoB ini :((

    1. Antin Aprianti

      15 Agustus 2018 at 9:39 AM

      Kak Wulan pindah tah? Iya sayang banget kak kelewat trip BOB yang ini, padahal seru. Eh tapi sekarang kan udah deket tempat tinggal kakak, jadi bisa eksplore semua.

  45. Annisa

    15 Agustus 2018 at 9:33 AM

    Duh, aku pernah lama di Salemba tapi gak kenal tempat-tempatnya. Makasih infonya jadi tahu banyak 🙂

  46. fajar

    15 Agustus 2018 at 11:45 AM

    Museum MH Thamrin bisa buat di jadikan destinasi selanjutnya nih buat saya,,,, terima kasih atas informasinya.

  47. Puspa Harahap

    15 Agustus 2018 at 1:38 PM

    jangan hanya main ke mall dan jalan ke wisata alam yang jauh, betul sekali.. setuju!! yang dekat juga banyak yg belum di explore. bahkan banyak tempat ya yg kita tau dan sering kita kunjungi tapi ternyata juga berkaitan dan punya cerita sejarah. nice sharing 🙂

  48. Yayah Rochayah

    15 Agustus 2018 at 7:28 PM

    Tulisannya lengkap banget, sampai ke jadwal bukanya. Jadi memudahkan kalau suatu saat berencana ke sana. Thks Mbak..

  49. kelanakucum

    15 Agustus 2018 at 7:36 PM

    Seru banget jalan-jalannya. Kalau dipikir-pikir Gedung-gedung peninggalan Belanda kokoh juga. Mereka bikin infrastrukturnya bagus.

  50. Natra rahmani salim

    15 Agustus 2018 at 8:08 PM

    Pengen banget ke museum sumpah pemuda. Penasaran banget sama isi nya. Secara kalo udah memperingati sumpah pemuda semangat banget.

  51. Agusonpapers

    15 Agustus 2018 at 9:09 PM

    Hadeeeuhh….bolak balik lewat situ kok ya ga pernah mampir kesitu…ampun deh aku. Museum MH Thamrin itu kayanya sepi banget yaa

    1. Antin Aprianti

      15 Agustus 2018 at 11:42 PM

      Iya Mas sepi museumnya, makanya mampir dong mas biar ada pengunjungnya dan bantu promosikan juga.

  52. Nasa

    15 Agustus 2018 at 10:56 PM

    Waktu ikut acara ini gw masih baru gabung kubbu. Gd yg kenal, pas perkenalan di ui salrmba malu2 haha

    1. Antin Aprianti

      15 Agustus 2018 at 11:43 PM

      Sekarang mah udah malu-maluin ya nas? Bukan malu-malu lagi hehe

  53. Inez

    15 Agustus 2018 at 11:34 PM

    pernah ke FKUI tin. dah lama bgt tapi

  54. Wian

    16 Agustus 2018 at 10:04 PM

    Kayaknya hampir semua tempat belum pernah ak kunjungi. Kayaknya seru ya ngajak anak-anak keliling tempat beraejarah gini.

    1. Antin Aprianti

      17 Agustus 2018 at 4:37 PM

      Seru mbak ajak anak-anak ke tempat-tempat di atas, sekalian memperkenalkan sejarah juga.

  55. Visya

    17 Agustus 2018 at 12:09 AM

    Jakarta Pusat emang gudangnya Jakarta tempo doeloe ya mba.
    Kalo FKUI aku udah ga asing, dari kelas 4 SD sampai SMA sering bolak balik ke situ sih hehe. Thanks for sharing mba

  56. Akbar Haryo Nugroho

    19 Agustus 2018 at 6:37 AM

    Alhamdulillah, saya sudah ke Museum Thamrin sejak usia 11 tahun 😀

  57. zennn

    19 Agustus 2018 at 9:35 PM

    baru ke Sumpah Pemuda waktu sama Caca dan Doel 🙁

    1. Antin Aprianti

      19 Agustus 2018 at 11:18 PM

      Kenapa nggak ikut pas BOB, Bang Zen?

  58. Titi

    19 Agustus 2018 at 10:48 PM

    Miris banget untuk museum MH Thamrin ya, semoga pemerintah lebih memperhatikan masalah pembangunan jalan. Dan semoga rakyat Indonesia semakin semangat ke Museum.

    1. Antin Aprianti

      19 Agustus 2018 at 11:19 PM

      Amin Amin, semoga pemerintah lebih memperhatikan lagi tempat-tempat bersejarah.

  59. Mengenal Budaya Umat Hindu di Pura Aditya Jaya Rawamangun | Diantin

    20 Agustus 2018 at 12:10 PM

    […] siang itu saya dibuat galau oleh percakapan beberapa teman di grup WA. Mereka sedang merencanakan trip dadakan ke beberapa tempat ibadah di Jakarta. Kuota trip kali ini dibatasi untuk 15 peserta saja, […]

  60. Sally

    20 Agustus 2018 at 11:18 PM

    Aahh asik banget bisa keliling Jakarta 😻 FKUI saksi bahwa dulu mahasiswa punya power dan bahkan pemerintahan taklut dengan mahasiswa. Ahh, kalau lewat sana selalu inget zaman” itu.

    Seneng banget yaa, Ntin bisa mengunjungi tempat berserajah ☺️

  61. Dewangga Setiawan

    20 November 2018 at 7:35 AM

    baru tahu saya…
    tahunya cuma monas dan kotu aja kalau tempat bersejarah di Jakarta
    keknya saya kurang jauh kalo main 🙂

    1. Antin Aprianti

      20 November 2018 at 1:53 PM

      Di Jakarta banyak banget mas tempat bersejarah, ayo dieksplore lagi 😀

  62. Tempat Wisata di Jogja Paling Hits | Diary Antin

    9 Oktober 2019 at 4:50 PM

    […] Pada dasarnya ada banyak alasan mengapa banyak wisatawan tertarik menghabiskan waktu liburannya di Jogja. Beberapa alasannya karena transportasinya mudah, biaya murah, kulinernya juga murah dan enak. Bukan hanya itu, di Jogja juga menjadi surga bagi spot wisata seperti pantai, alam, budaya, edukasi hingga wisata bersejarah. […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *