Nongkrong di kafe, belanja sesuka hati, dan traveling yang terlalu sering seakan menjadi gaya hidup anak milenial saat ini. Dengan dalih “mumpung masih muda” atau “masa muda nggak akan terulang lagi, jadi harus dinikmati”.
Memang tidak ada salahnya dengan pernyataan di atas, tapi kita harus sadar dengan kondisi keuangan sendiri, dan jangan pernah lupa kebutuhan di masa depan.
Belanja boleh, nongkrong di kafe dan traveling juga nggak ada salahnya tapi harus tahu batasannya. Harus tahu kapan hal itu boleh dilakukan, dan kapan sebaiknya menahan diri.
Bukan hal yang aneh jika di pertengahan bulan banyak pekerja yang mengeluh dompet mulai menipis. Karena tanpa disadari, uang gajian setiap bulannya lenyap begitu saja. Tabungan seadanya, bahkan sering diambil lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bisa diibaratkan gaji satu bulan hanya numpang lewat saja, bayar ini bayar itu, dan sisanya untuk biaya hidup satu bulan ke depan.
Bagaimana dengan tabungan masa depan? Atau bagimana jika terjadi hal darurat yang membutuhkan biaya yang tak sedikit? Sedangkan kita tidak menyiapkan dana untuk itu semua.
Hal di atas akan terus terulang, jika kita seenaknya saja menggunakan uang untuk ini dan itu. Kemudian akan tersadar ketika semuanya sudah terlambat, penghasilan selama ini habis begitu saja dan tidak punya tabungan untuk masa depan. Oleh karena itu, sebelum terlambat sebaiknya kita harus tahu cara mengelola keuangan demi masa depan yang sejahtera.
Bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak? kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Mencatat Arus Kas
Cara pertama mengelola keuangan adalah mencatat arus kas. Ini wajib dilakukan, kamu harus membuat laporan keuangan yang berisi aliran kas masuk dan kas keluar selama periode tertentu.
Banyak orang yang tidak tahu uangnya digunakan untuk apa, tahu-tahu sudah habis begitu saja. Hal ini terjadi karena tidak pernah mencatat arus kas, padahal arus kas sangat berguna untuk mengetahui ke mana larinya uang kita.
Langkah awal untuk mencatat arus kas, kalian harus membuat catatan arus kas selama satu bulan. Semua penghasilan dan pengeluaran dalam satu bulan, berapapun jumlahnya, harus kalian catat. Setelah melakukan hal ini, maka kalian akan tahu ke mana larinya uang selama satu bulan.
2. Menerapkan Formula 60-40
Setelah mencatat arus kas selama satu bulan, selanjutkan kalian bisa menerapkan formula 60-40. Formula ini berfungsi untuk membagi pos-pos pengeluaran berdasarkan kebutuhannya.
60% dari penghasilan untuk kebutuhan pokok selama satu bulan ke depan, dan yang 40% dibagi lagi menjadi beberapa pos pengeluaran lainnya. 10% untuk lifestyle atau hiburan, 10% untuk dana darurat, 10% untuk asuransi, dan 10% lagi untuk investasi.
Dengan menerapakan formula 60-40, maka keuangan kalian akan aman. Masih bisa bersenang-senang, tapi masa depan juga terjamin.
3. Membeli Asuransi
10% dari penghasilan kita wajib dibelikan asuransi, karena asuransi sangat berguna untuk melindungi diri kita dan keluarga. Namun, sebelum memilih asuransi kalian harus membandingkan satu asuransi dengan asuransi yang lain.
Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan dana yang dimiliki.
4. Menyiapkan Dana Darurat
Dana darurat itu penting, jadi kalian harus menyiapkan dana khusus yang dialokasikan untuk kebutuhan tak terduga seperti biaya jika terjadi musibah, benca alam, kemalingan, atau kematian.
Terjadinya PHK secara mendadak, dan terjadi kerusakan peralatan rumah seperti AC rusak, kulkas rusak, genteng roboh, dan lain-lain juga termasuk ke dana darurat yang harus kalian siapkan.
Dengan menyiapkan dana darurat, kalian tidak perlu lagi mengambil dana dari tabungan yang ada, atau mengambil dari dana kebutuhan pokok.
5. Pintar Berinvestasi
Hidup bahagia dan sejahtera di masa tua menjadi impian semua orang Namun, apakah kita sudah menyiapkan masa pensiun dengan benar?
Tidak dipungkiri, banyak orang yang menunda mengalokasikan dana pensiun karena beranggapan masih muda. Padahal, dana pensiun sebaiknya dialokasikan sejak masih muda. Karena kebutuhan kita saat masa pensiun akan lebih besar dengan kebutuhan kita saat ini, untuk itu dana pensiun harus segera dialokasikan sedini mungkin.
Semakin tua kita menyiapkan dana pensiun, maka semakin banyak jumlah uang yang harus kita sisihkan untuk dana tersebut. Jadi, mari mulai mengalokasikan dana pensiun sejak dini dengan pintar berinvestasi.
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum berinvestasi, kalian harus mengetahui tujuan berinvestasi. Misalnya, berinvestasi untuk menikah, pendidikan, properti, pensiun. Setelah itu, baru tentukan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kalian juga harus memikirkan profit serta risiko berinvestasi. Sebelum menentukan akan berinvestasi, cobalah bandingkan terlebih dahulu jenis investasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan dana yang kalian miliki.
Kemudian lakukan tinjauan periodik untuk meninjau perkembangan investasi secara periodik, dan mengoptimalkan imbal hasil sesuai tujuan yang ditetapkan.
Banyak orang yang bingung harus memulai dari mana jika ingin berinvestasi, nggak perlu bingung. Kalian bisa berkunjung ke websitenya MoseySmart.id, di sana kalian akan banyak menemukan konten yang berhubungan dengan investasi.
Jadi, MoneySmart.id adalah portal finansial terbesar dan terpercaya di Indonesia. Melalui konten yang kreatif dan inspiratif, serta berdedikasi untuk menjadi pemandu dalam pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Selain itu, di MoneySmart.id kalian juga bisa menemukan konten yang memberikan tips & informasi tentang mendapatkan lebih banyak uang (Earn Money). Cara memiliki manajemen uang yang lebih baik (Smart Money), memilih opsi terbaik untuk situasi keuangan mereka saat ini (Borrow Money), dan memberi tahu tentang produk gaya hidup terbaik yang harus dipilih serta dibandingkan dengan nilai uang (Lifestyle).
6. Mengelola Resiko Kerugian Finansial
Ada yang pernah dengar kisah orang yang sudah mengatur keuangan dengan benar, tetapi uangnya bisa habis tak tersisa dalam sekejab? Saya pernah dengar kisah itu, hal itu terjadi karena orang tersebut tidak mengelola resiko kerugian finansialnya. Jadi, ketika orang tersebut jatuh sakit dan tidak membeli asuransi. Maka dana yang selama ini dikumpulkannya habis untuk biaya berobat.
Untuk itu, kita perlu memproteksi individu (jiwa dan kesehatan), memproteksi aset/ properti yang dimiliki, memproteksi usaha/ kendaraannya, dan memproteksi masa depan dengan berinvestasi untuk menghindari resiko kerugian finansial.
Karena kita tidak pernah tahu, yang namanya sakit bisa terjadi kapan saja. Begitu juga dengan aset/ properti tidak ada yang bisa jamin akan aman dari risiko yang mungkin timbul. Jadi, pintar-pintarlah mengelola resiko kerugian financial yang mungkin akan timbul.
Itulah 6 langkah bijak mengelola keuangan yang bisa kalian coba terapkan, selamat mencoba.
Ayo bijak mengelola keuangan sejak dini, demi masa depan yang terjamin dan sejahtera 🙂
Satu pemikiran pada “6 Cara Mengelola Keuangan Demi Masa Depan”