Tips Tetap Tenang dan Produktif Ala Adjie Santosoputro

Di awal pandemi melanda Indonesia, rasanya sulit sekali untuk tetap tenang. Setiap melihat berita selalu merasa cemas dan takut, sampai akhirnya saya memutuskan untuk tidak melihat dan membaca berita lagi. Dan benar saja, saya jauh lebih tenang.

Namun, walaupun begitu saya masih tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan pada era new normal. Sesekali saya pun masih tetap update berita untuk mengetahui perkembangannya.

Membahas tentang rasa tenang, rasanya bukan di saat pandemi saja kita merasa mudah cemas dan tak tenang. Bahkan di hari-hari biasa pun sering mengalaminya, kalian tahu kenapa?

Rabu kemarin (19/08/2020), saya mengikuti talkshow #AyoMajuBersama di instagram live @homecreditid. Topik yang dibahas “Tetap Tenang, Langkah Lebih Ringan” yang dijelaskan oleh seorang Praktisi Mindfulness, Mas Adjie Santosoputro.

Topik yang dibahas relate sekali dengan keadaan sekarang, tentang rasa cemas, nggak tenang, dan takut. Karena topik yang sangat menarik, saya jadi ingin membagikan Tips Tetap Tenang dan Produktif  Ala Adjie Santosoputro dalam tulisan ini.

Apa itu Mindfulness?

Sebelum membahas lebih jauh, saya beri tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan mindfulness. Menurut Mas Adjie, Mindufulness adalah kondisi di mana kita sadari napas saat ini, di sini, dan kini.

Ketika mendengar kalimat tersebut, jujur saya bingung maksudnya bagaimana. Saya yakin ketika membacanya pun kalian bingung kan?

Jadi maksudnya adalah, sering kali tubuh kita ada di sini tapi pikiran kita mengembara di masa lalu. Atau malah sebaliknya, tubuh kita ada di sini tapi pikiran kita mengembara di masa depan.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Salah satunya dengan melatih mindfulness, dengan melatih mindfulness kita bisa berdamai dengan rasa cemas dan meningkatkan imunitas juga lho.

“Banyak dari kita ingin mengontrol emosi. Namun, seharusnya emosi itu bukan untuk dikontrol ataupun diluapkan. Emosi sebaiknya tidak kita lakukan, karena emosi akan menjadi masalah. Harusnya, kita menerima emosi bukan malah mengontrol ataupun meluapkannya.” – Adjie Santosoputro

Mas Adjie juga memberikan beberapa tips untuk tetap tenang dan terhindar dari rasa cemas.

Tips Tetap Tenang dan Terhindar dari Rasa Cemas

  1. Luangkan waktu untuk berdiam diri dan sadari napas saat ini, di sini, dan kini. Kemudian ambil napas dan hembuskan napas dari hidung, rasakan setiap napas yang kita hembuskan. Lakukan hal itu 5-10 menit per hari.
  2. Tidak terlalu percaya dengan asumsi dan menghakimi diri sendiri.
  3. Jangan percaya pikiran kita sendiri, karena pikiran kita belum tentu benar. Kenapa begitu? karena pikiran kita itu macam-macam imajinasi dan memori yang menciptakan rasa cemas, stres, takut, dan panik. Yang membuat rasa itu ada karena keinginan kita untuk memastikan yang sebenarnya tidak pasti.

Nomor 3 membuat saya berpikir cukup lama. Setelah dipikir-pikir ternyata benar juga ya. Kita selama ini terlalu banyak memikirkan ini dan itu yang sebenarnya tidak pasti, kemudian menimbulkan rasa cemas.

“Bahagia itu berbeda dengan gembira. Gembira itu ketika kita sedang tertawa, dan sifatnya sementara. Sedangkan bahagia artinya bisa menerima sedih dan gembira.” – Adjie Santosoputro

Selain memberikan tips tetap tenang dan terhindar dari rasa cemas, tips untuk tetap produktif di saat pandemi juga sangat penting. Mas Adjie memberikan beberapa tips yang dilakukannya agar tetap produktif saat pandemi.

Tips Tetap Produktif Saat Pandemi

tips tetap tenang dan produktif saat pandemi

  1.  Terus menerus menjaga niat untuk tetap berkarya.
  2. Meluangkan waktu untuk menulis skala prioritas. Hal ini baiknya dilakukan di pagi hari.
  3. Lakukan dengan suka cita dan senang. Ini penting sekali, apapun yang kita lakukan harus dilakukan dengan suka cita dan senang agar tetap semangat.
  4. Mengurangi multi tasking dan fokus single tasking. Kebanyakan orang bangga bisa melakukan pekerjaan multi tasking, padahal harus kalian tahu jika kita terus menerus melakukan multi tasking maka kita tidak akan fokus. Terlalu banyak yang dikerjakan malah tak akan maksimal. Lain halnya dengan single tasking, karena kita fokus pada satu hal, maka hasilnya pun akan maksimal.

“Percaya diri bukan karena membandingkan diri dengan orang lain, tapi berbekal menerima diri sendiri. Karena tidak ada orang yang jago di semua bidang.” – Adjie Santosoputro

Nah itulah beberapa tips tetap tenang dan produktif ala Mas Adjie Santosoputro yang bisa kalian terapkan. Memang di saat seperti ini tak bisa dipungkiri rasa cemas akan selalu ada, tapi kita bisa meminimalisirnya dengan mempelajari mindfulness dan menerapkan beberapa tips di atas.

33 pemikiran pada “Tips Tetap Tenang dan Produktif Ala Adjie Santosoputro”

  1. Tips nya menarik sekali nih, Kak. Kadang kita pengen bisa menguasai semua bidang yang kita suka tapi hal itu justru gak bisa menjadikan untuk fokus ya. Karena waktunya dibagi- bagi dan malah semakin banyak bidang yang kita kuasai semakin bingung untuk bisa membagi waktunya.. Semoga aku bisa pelan2 terapin sifat mindfullness nya. Karena aku pun tipe yang pernah berada di posisi “kita napas disini, tapi pikiran mengembara ke masa depan atau pun throwback ke masa lalu”

    Balas
  2. Hmm. menarik mbaa. Ada juga yang bilang kalau emosi itu harus diselesaikan. Kayak di buku Man are from mars and Woman from Venus. Baca ini jadi punya sudut pandang yang lain soal pengelolaan emosi nihhh.

    Balas
    • Aku banget sering multitasking haha. Dan iya sih kadang bikin kita jadi mudah panik dan cemas karena takut kurang maksimal atau dikejar deadline. Kayanya memang perlu perbanyak single tasking ya Ka. Thank you for sharing 😀

      Balas
  3. Kalau boleh dikatakan, multitasking bisa dilakukan kalau sesuai penempatannya ya. Kalau saatnya harus single tasking, ya fokus aja dulu sama itu, biar nggak pening yak haha

    Balas
  4. Makasih sharing nya kak, ini penting banget ya.. kita kadang sibuk menjadi multitasking tapi kenyataannya kerjaan keteteran. Jadi emang perlu fokus dalam satu hal dulu lalu kerjakan berikut nya.

    Balas
  5. Yang poin keempat itu susah kalo saya. Udah terlanjur multitasking, nggak mungkin bisa ditelantarkan salah satu dari yang tiga kerjaan utama.
    Tapi insya Alloh maksimal semua kok. Penting managemen waktunya aja sih. Hehe…

    Balas
  6. wahh aku banget tuh mba, badan disini tapi pikiran disana dan kemana mana 😀
    sesekali sepertinya perlu rileks dan belajar mindfulness seperti ini, biasanya mencoba mengerjakan hal hal yang disukai dan sempet tertunda sebelumnya

    Balas
  7. Sulit memang ya dalam situasi yang serbaga pasti kaya gini. Harus belajar untuk menerapkan Mindfulness dalam kehidupan supaya ga terlalu khawatir berlebihan. Thanks for sharing.

    Balas
  8. Terkadang kita sibuk oleh fikiran kita sendiri. Merasa cemas yang berlebihan. Atau cemas untuk sesuatu yang belum terjadi. Padahal kan sesuatu itu tidaklah seburuk yang kita fikirkan. Thanks sharingnya kak..

    Balas
  9. salah satu psikolog di twitter favoritku nih.. beliau banyak ngasih postingan2 yang bikin adem dan tenang yaa.. dan membantu kita agar bisa lebih mengontrol pikiran.

    Balas
  10. ini masuk overthinking ga sih mbak, terus terang saya suka mikiri sesuatu yang belum terjadi, menganggap semuanya serba berat dan tak terkontrol, padahal belum pasti sama sekali.

    mindfullness harus saya kuasai nih mbak, bagus banget untuk kesehatan pikiran kita.

    saya beruntung sekarnag udah meninggakan multitasking, fokus ke beberapa hal aja. ga mau bercabang2 lagi skill nya bukannya berkembang, malah cuma sebatas “rata-rata”

    Balas

Tinggalkan komentar