Beberapa bulan yang lalu kantor saya diundang untuk menghadiri acara gathering di salah satu terminal peti kemas di Tanjung Priok. Selama bekerja di perusahaan forwarder, ini adalah pertama kalinya saya datang ke salah satu terminal peti kemas yang ada di Tanjung Priok.
Untuk bisa masuk ke area terminal peti kemas memang bukanlah hal yang mudah, apalagi jika tidak ada kepentingan khusus. Saya saja yang saat itu sebagai tamu tetap harus mengirimkan data pribadi yang akan mewakili perusahaan, beserta data mobil yang akan digunakan terlebih dahulu.
Untuk undangan tersebut, satu perusahaan hanya diperbolehkan mengutus dua orang karyawannya dan hanya diperbolehkan menggunakan satu mobil saja. Maklum kantornya di atas laut, jadi tempat parkirnya juga terbatas.
Jika undangan tidak membawa kendaraan, pihak NPCT1 menyediakan shuttle bus di common gate untuk ke lokasi acara.
Tiba di NPCT1
Saat sampai di area parkir NPCT1, data mobil dan data diri akan diperiksa kembali oleh security. Jika data kita sudah sesuai dengan data mereka, maka akan diberikan ID Card untuk masuk ke area terminal.
Acara kali ini akan berlangsung sekitar pukul 10.00-13.00 wib, dengan Tema “How NPCT1 can serve you better on your reefer cargo”. Kemudian dilanjutkan dengan Port Tour.
Sebelum undangan masuk Conference Room, semua undangan diharuskan melakukan registrasi terlebih dahulu. Baru diperbolehkan memasuki NPCT1 Conference Room dan dapat menikmati snack yang telah disediakan.
Sekitar pukul 10.00 wib acara dibuka oleh President Director NPCT1, Mr. Makoto Saito. Kemudian dilanjutkan oleh Head of Commercial, Bapak Bambang Sabekti yang menjelaskan sekilas tentang NPCT1.
Ada juga penjelasan tentang reefer container yang dijelaskan oleh Bapak Simon. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan makan siang bersama.
Sekilas Tentang NPCT1 (New Priok Container Terminal One)
New Priok Container Terminal One merupakan tahap pertama dari perkembangan pelabuhan di Tanjung Priok. Berlokasi di jalan Terminal Kalibaru Raya Kav. B No. 1 Cilincing, Jakarta Utara. Nantinya akan ada pelabuhan tahap kedua dan ketiga, yang saat ini masih proses persiapan.
Pengoperasian NPCT1 diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tanggal 13 September 2016. Namun, sebenarnya terminal NPCT1 sudah mulai beroperasi secara komersil sejak tanggal 18 Agustus 2016.

New Priok Container Terminal One memiliki luas lahan sekitar 32 hektare dengan kapasitas 1,5 juta TEUs/tahun, memiliki panjang dermaga 850 meter (tahun 2016) dan kedalaman -14 meter LWS (akan dikeruk secara bertahap hingga -20 meter).
Sejauh ini, NPCT1 memiliki kedalaman paling dalam dari pelabuhan terdahulunya yang ada di Tanjung Priok. Di NPCT1 juga terdapat 990 flugs reefer, dan 8 buah crane yang dapat mengangkat peti kemas 2×20.
NPCT1 juga melakukan pengurangan emisi karbon, konservasi energi dan aktivitas lingkungan yang berkonsep green terminal dengan mengekspolarI penggunaan fasilitas ramah lingkungan seperti cold ironing.
Saat ini ada sekitar 11 kapal dari 8 pelayaran seperti CMA CGM, MCC, One Line, Evergreen dan masih banyak lagi yang secara reguler per minggu sandar di NPCT1. Baik kapal Internasional maupun kapal Domestik.
Dikarenakan hampir 80% komoditas ekspor maupun impor berlokasi di luar Jakarta, maka ke depannya NPCT1 akan membuat jalan tol khusus yang langsung ke Terminal NPCT1.
Akhirnya setelah 25 tahun, Tanjung Priok mempunyai pelabuhan baru yang dapat menampung kapal berkapasitas besar. Sehingga mother vessel tidak perlu singgah di Singapore terlebih dahulu, ya walaupun untuk tujuan ke beberapa Negara tertentu tetap harus via Singapore dan beberapa Negara lainnya.
Port Tour NPCT1
Sebelum melakukan port tour, semua undangan diwajibkan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Kami diberi helm keselamatan dan rompi berwarna terang.
Kami diajak berkeliling terminal menggunakan shuttle bus yang sudah disiapkan oleh pihak NPCT1. Sangat disayangkan saat kami berkunjung tidak ada kapal Internasional yang sedang sandar, saat itu hanya ada satu kapal Domestik saja.
Selama berkeliling terminal, kami diceritakan kembali tentang fasilitas apa saja yang ada di NPCT1. Kemudian berhenti sejenak di beberapa titik seperti di area penumpukan peti kemas, area flugs reefer container dan tempat sandar kapal untuk melihat-lihat dan berfoto-foto.

Rasanya 30 menit tidak cukup untuk berkeliling di NPCT1, saya masih menikmati port tour ini. Namun kami sudah kembali di titik awal dan sudah diharuskan mengembalikan helm keselamatan beserta rompi berwarna terang yang sebelumnya digunakan.
Senang rasanya bisa berkesempatan melihat secara langsung salah satu terminal peti kemas yang ada di Tanjung Priok. Biasanya saya hanya tahu namanya saja tanpa tahu bagaimana cara kerja di terminal peti kemas.
Sejak saya bekerja di perusahaan forwarder, memang saya jadi paham jika perdagangan internasional seperti ekspor dan impor dapat menciptakan siklus dagang yang mendunia. Ada rasa bangga bisa terjun langsung di bidang ini.
Semoga di lain kesempatan saya bisa berkunjung ke terminal peti kemas lainnya yang ada di Tanjung Priok. Kalian ada yang pernah berkunjung ke terminal peti kemas juga? share keseruannya di kolom komentar, yuk!
Keterangan :
- Forwarder : Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang keagenan yang mengurusi pengiriman dan penerimaan barang ekspor dan impor.
- Reefer Cargo atau Refrigerator Cargo : Muatan kontainer yang memerlukan penanganan khusus dalam masalah suhu udara (temperature–controlled), terutama proses pendinginan.
- LWS (Low Water Spring) : Muka air laut surut terendah
- TEU (Twenty-foot Equivalent Unit) : Merupakan sebuah satuan kapasitas kargo yang tidak pasti yang mana sering digunakan untuk mendeskripsikan kapasitas kapal peti kemas dan teriman peti kemas. Satuan ini didasarkan pada volume peti kemas berukuran 20-foot-long (6,1 m).
- Flugs Reefer : Tempat mencolok reefer container agar suhu tetap stabil *istilah sederhananya seperti tempat ngecas HP.
- Mother Vessel : Kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang mengangkut kontainer dari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.
Dewi “Dedew” Rieka
3 Januari 2018 at 8:13 PMPernah ke pelabuhan zaman kuliah dulu hehe
Antin Aprianti
3 Januari 2018 at 1:15 PMWah ke pelabuhan mana kak? Seru juga ya main-main ke pelabuhan
Achi hartoyo
4 Januari 2018 at 5:44 AMBeruntung banget bisa diundang ke sana, pengalaman langka. Seruuu!
Antin Aprianti
4 Januari 2018 at 1:05 AMIya Mas Alhamdulillah, kalo ga diundang ga bisa masuk sana 😊
tutyprihartiny06
4 Januari 2018 at 8:54 AMTerimakasih informasinya…Pengalaman yang berkesan ya. Semoga kelak Kak Antin bisa berkunjung ke pelabuhan lainnya dan berbagi cerita ke kami.
Antin Aprianti
4 Januari 2018 at 2:15 AMAmiinn..
Makasih udah berkunjung, Mba Tuty 😊
kelanakucom
5 Januari 2018 at 6:11 AMSampai skrng blm pernah ke Tanjung priok.
Artikelnya bagus 😁
Antin Aprianti
5 Januari 2018 at 12:50 AMBanyak mobil-mobil gede ka di Priok 😀
Makasih udah mampir, Kak.
www.ekasiregar.com
6 Januari 2018 at 5:18 AMGimana caranya supaya kubbu bisa jalan2 ke sana ntin?
Antin Aprianti
6 Januari 2018 at 6:48 AMWaduh ini kurang paham Om, masuk ke terminal susah. Operational di kantor aku aja yang punya ID card ga bisa masuk sembarangan.
ristiyanto
6 Januari 2018 at 1:43 PMKamu pasti pake sunblock ya, udah gitu pasti takut item di sana. Biarpun cuma beberapa jam hahaha…
Antin Aprianti
6 Januari 2018 at 6:49 AMNggak gitu juga, Mas Ris 😑😑
kartinismayanti
8 Januari 2018 at 11:58 AMMantap lah tin, sembari kerja dapet pengalaman lain ya. Btw aku bakalan banyak nanya ttg PIB lagi nih wkwkwk
Antin Aprianti
8 Januari 2018 at 5:18 AMSemoga bisa jawab ya, Kar. 😁😁
Tengku Mahesa Khalid
9 Januari 2018 at 12:42 AMGa sembarangan org org bisa masuk. Biasa cuma bisa lihat di film action terminal cargo kya gini
Antin Aprianti
9 Januari 2018 at 12:47 AMIya betul, Bang Tengku. Nggak bisa masuk sembarangan.
Citra Rahman
11 Januari 2018 at 9:40 AMMembaca ini ternyata seru juga. Jadi nambah pengetahuan. Dan kamu nulisnya juga keren banget sampai bisa dinikmati sampai akhir.
Antin Aprianti
11 Januari 2018 at 4:21 AMMakasih, Mas Ocit.
Nunik Utami
11 Januari 2018 at 3:32 PMWaah jadi tau Priok ada kayak gininya. Keren banget! Asyik juga ya kalo bisa jalan2 ke sana. Jadi ikut ngerasa bangga.
Antin Aprianti
11 Januari 2018 at 9:00 AMSebenarnya banyak Mba Nunik terminal peti kemas di Priok, cuma akses untuk masuk susah jadi ga banyak yang tau fasilitas di dalamnya.
yunita tresnawati
12 Januari 2018 at 2:39 AMAntin, keren banget pengalamannya. baru lihat aku dalamnya Tanjung Priok, selama ininlihat peti kemas itu dalam adegan film, sekarang baca cerita dan lihat fotonya.
Antin Aprianti
12 Januari 2018 at 2:49 AMCerita aku hanya sekilas aja, Kak Yun. Aslinya lebih banyak lagi fasilitas2 yang bikin takjub.
Zaoza
12 Januari 2018 at 10:22 AMWah keren, Kak. Informasi baru buat aku yang sama sekali nggak ngerti soal ekspor dan impor, pelabuhan dan tetek bengeknya itu. Tulisannya juga bagus dan rapih. Enak dibaca 🙂
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 3:17 AMMakasih, Mbak Za 🙂
zen
13 Januari 2018 at 3:24 AMAku satu tahun kerja di Importir belum pernah ke tanjung priok :'(
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 3:35 AMJangan sedih, Bang Zen. Masuk pelabuhan emang susah, aku aja udah lima tahun kerja baru diundang dan bisa masuk pelabuhan. Itu juga karena promosi pelabuhan baru.
Hayati Ayatillah
13 Januari 2018 at 8:15 AMWih keren, berasa eksklusif bgt pasti 😃
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 3:15 AMIya, Alhamdulillah 🙂 Jadi tahu dalemnya pelabuhan
titi purwati
13 Januari 2018 at 3:20 AMMasih bingung gimana mbak satu ini bisa kumpulin data buat bkin tulisan se detail ini. Aku msti berguru nih…
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 3:23 AMAku kan dateng ke acaranya, Ti. Dicatat dan beberapa yang lupa browsing sana sini 😀
elsamartinalova
13 Januari 2018 at 12:28 PMJadi kapan ajak ajak aku ntin? hehe
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 12:45 PMIni pertanyaan sulit, aku pun belum tau bisa masuk sana lagi atau engga 😑
elsamartinalova
13 Januari 2018 at 7:48 PMAh kamu gituuuu,
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 12:53 PMIya aku memang begitu, Kak 😅😅
elsamartinalova
13 Januari 2018 at 8:01 PM🤣🤣🤣🤣🤣
Airin
13 Januari 2018 at 12:37 PMPengalaman seru
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 12:45 PMIya ka 😁
Arlindya
13 Januari 2018 at 7:22 PMMakasih infonya Antin. Aku sering berhubungan sama Forwarder
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 12:44 PMKalo butuh jasa Forwarder boleh japri ka 😊
Arlindya
13 Januari 2018 at 7:53 PMOk. Perusahaan forwarder nya apa ?
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 12:55 PMJapri ya kak 😀 biasanya ka Arlin buat ekspor atau impor?
Arlindya
13 Januari 2018 at 7:55 PMOhh dulu aku suka pake eksport dan import. Skrg pindah ke perusahaan lokal deng hehe
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 12:59 PMAku mah domestik juga bisa ka, airfreight juga bisa *malah promosi 😀
Arlindya
13 Januari 2018 at 8:59 PMOh ok deh ntar aku japri klo butuh ya
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 2:05 PMSiap ka Arlin 😊
widiari
13 Januari 2018 at 10:01 PMArtikelnya bagus mbak menambah pengetahuan kita
Antin Aprianti
13 Januari 2018 at 3:04 PMMakasih, Mbak Ari 🙏🙏
Ifa Mutia
14 Januari 2018 at 9:56 AMUnusual tour…he.he.he..jadi nambah info, baca tulisan kamu. Tks ya
Selama ini ke pelabuhan cuma lihat kapal penumpang saja..
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 4:47 AMSemoga infonya bermanfaat 😊
taumyalif
14 Januari 2018 at 5:23 AMItu seperti pulau buatan ya kak? Kayak terpisah gitu. Hasil reklamasi juga bukan ya?
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 2:15 AMIya betul Bang, hasil reklamasi.
DiahSally
14 Januari 2018 at 7:48 AMWah rejeki yaa mbak bisa tahu dan liat-liat terminal ya. Informatif banget mbak.
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 8:09 AMTerima Kasih, Kak 😊
Kalena Efris
14 Januari 2018 at 5:39 PMSeruuu tin. Andai siapapun boleh masuk, aku pasti mauuu. Kayaknya tempatnya juga bagus buat foto2 dan bikin video bahahahaa 😂😂
Antin Aprianti
15 Januari 2018 at 12:56 AMIya Kal, bagus buat foto ala-ala 😊 tapi kalo bebas masuk bahaya kal, apalagi kalo lagi proses bongkar muat.
Maria Anastasia Wardani
14 Januari 2018 at 5:52 PMMenambah wawasan nih. Dulu pernah ke pelabuhan yang untuk kapal penumpang sewaktu kecil.
lenifey
14 Januari 2018 at 11:40 AMAku dulu suka baca artikel tentang pelabuhan.. katanya pelabuhan indo tuh gabisa menampung kapal besar karena kedalamannya kurang.. sekarang udah bisa ya kak ntin?
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 4:44 AMIya memang, Len. Pelabuhan di Indo kurang dalam, di NPCT1 kapal besar bisa sandar tapi baru beberapa aja. Yang aku tahu baru untuk tujuan Jepang sama Korea yang direct service, untuk tujuan tertentu masih transit.
Kharina Windi
14 Januari 2018 at 1:45 PMWah keren Tin. Ditunggu cerita di terminal² yg lain 🙂
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 8:09 AMSemoga ya, Rin 😊 bisa masuk terminal yang lain-lainnya.
Ning
14 Januari 2018 at 9:49 PMBaru liat kali ini penampakan pelabuhan priok! Keren ya ternyata… Dan kesempatan langka juga bisa ke sana langsung.
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 2:53 PMMemang keren, Kak Ning penampakannya. Aku aja terkagum-kagum 😀
dssetyowati
14 Januari 2018 at 5:17 PMSeru ya kantornya di atas laut. Foto Antin kok enggak ada, apa ga boleh foto2 di situ hehe..
Antin Aprianti
15 Januari 2018 at 12:55 AMAda ka, sempet foto beberapa kali. Cuma fotonya kurang informatif aja 😅
Iqbal
14 Januari 2018 at 9:07 PMAntin mesti orangnya sangat detail deh
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 2:21 PMEngga juga, Mas. Kebetulan aja bikin catatan, terus berhubungan juga sama kerjaan, dan tentunya googling juga ☺
ndarikhaa rie
14 Januari 2018 at 9:25 PMIya Tin, waktu kunjungan ke Pelabuhan, gak nyangka aja Pelabuhan Tanjung Priok itu : KECE BADAIIIIII
Aku pikir kumuh, ternyata beda banget! Dan smwanya sudah tersistem gitu keamanan dan lainnya yah?! Ihhh enak itu kamu bisa tour keliling gitu..
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 2:28 PMWah pernah kunjungan juga kak? Terminal apa? Iya soalnya lagi promo pelabuhan baru, jadi diajak keliling.
Fajar Hidayat (@PangeranLelea)
14 Januari 2018 at 10:23 PMDwelling time nya sudah berapa menit sekarang?
Antin Aprianti
14 Januari 2018 at 3:37 PMSetau saya Dwelling time bukan dalam menit, karena ga mungkin proses bongkar muat selesai dalam hitungan menit. Kalo ga salah kemarin sempat baca di beberapa sumber 2,5 hari dari yang sebelumnya 2,9 hari, tapi mungkin tergantung dengan custom clearancenya juga.
EkaRahmawatizone
15 Januari 2018 at 12:06 AMAku belum pernah ngunjungin pelabuhan mana pun hahaha. Kasian ya? Hahaha. Menarik infonya 🙂
Antin Aprianti
15 Januari 2018 at 12:53 AMEngga kasian kok, Kak. Memang susah masuk pelabuhan.
derus
15 Januari 2018 at 9:38 AMoh ini yg terminal baru itu.. keren konsepnya membuat suatu pulau buatan utk pelabuhan
Dayu Anggoro
15 Januari 2018 at 11:14 AMKetat banget yah akses masuknya…
Antin Aprianti
15 Januari 2018 at 1:40 PMIya, karena kalo sembarangan orang bisa masuk bahaya. Banyak truck besar2 dan alat2 yang besar2 juga.
Maya Nirmala Sari
15 Januari 2018 at 3:54 PMDuh, kapan ya bisa ke sana dan melihat langsung aktivitas di dalamnya…
Antin Aprianti
15 Januari 2018 at 11:45 AMSemoga dapat undangan juga untuk kunjungan ke pelabuban ya, Kak Mae 😊
nasaharun
15 Januari 2018 at 3:15 PMBerkunjung ketempat yang susah dapat ijin kesananya memang jadi pengalaman spesial. Apalagi lihat area pelabuhan besar gitu. Pas ti seru
Antin Aprianti
15 Januari 2018 at 11:44 AMIya, seru banget Nas.
Deny Oey
9 Juni 2018 at 6:18 PMJadi penasaran mau liat dalemnya..
Semoga ada kesempatan bwt kesana..
Antin Aprianti
9 Juni 2018 at 7:02 PMSemoga ada event yang undang blogger buat eksplore terminal peti kemas ya den
Pengalaman Seru Bekerja di Perusahaan Freight Forwarding
17 November 2019 at 9:55 PM[…] lengkap saya berkunjung ke salah satu pelabuhan cargo di Tanjung Priok sudah saya ulas di postingan “NPCT1, Terminal Peti Kemas yang Berkonsep Green Terminal”, silakan mampir […]