Biasanya hari Minggu seperti ini hawanya sangat malas untuk bangun pagi, enaknya bermalas-malasan di kasur seharian. Namun hari ini berbeda, pagi ini saya sudah bangun dengan semangatnya.
Pagi ini (02/08/2015) saya dan Rahma akan datang ke acara launching buku Dilan yang kedua di Jakbook & Edu Fair 2015 yang diselenggarakan di Parkir Timur Senayan.
Padahal setahun lalu gue pernah enggak sengaja terdampar di acara launching Dilan 1990 pas Mei 2014 di Istora Senayan. Waktu itu, gue sengaja datang ke Istora untuk menghadiri launching bukunya Alitt Susanto yang berjudul Relationshit yang ternyata acaranya ngaret soalnya masih ada acara launching buku Dilan 1990.
Kesan pertama kali melihat ayah Pidi Baiq itu udah pasti lucu dan bahasanya nyeleneh. Selain itu, Surayah juga sangat pintar bermain gitar dan diakhir acara ia menyanyikan sebuah lagu sambil bermain gitar. Acara selesai, namun antrian book signing saat itu sangat mengular, waw segitu hebatnya pesona Dilan kala itu. Nah jika tahun 2014 gue secara enggak sengaja terdampar di acara launchingnya ayah Pidi Baiq, tahun ini gue sengaja bela-belain datang secara sengaja ke launching buku Dilan 1991.
Mungkin untuk yang belum pernah membaca buku Dilan pasti penasaran novel Dilan itu tentang apa sih? kenapa penggemarnya banyak sekali. Namun, untuk yang sudah pernah membaca novelnya dijamin akan jatuh cinta sama sosok Dilan. Gue awalnya tahu novel ini dari temen yang posting di path dan BBM, kemudian salah satu temen cerita sedikit dan akhirnya gue pun mulai penasaran. Akhirnya gue pun searching tentang novel Dilan dan ternyata benar saja novel ini sungguh membuat gue tersenyum-senyum ketika membacanya, dengan penuturan kata-kata yang sederhana dan banyak kalimat romantis di dalamnya membuat gue jatuh hati sama novel ini.
Baiklah sebelum membahas novelnya gue perkenalkan dulu dua tokoh yang menjadi idola di novel ini.
*Milea Adnan Husein atau yang sering disebut Milea atau Lia, gadis cantik pindahan dari Jakarta yang menjadi rebutan sekaligus perbincangan laki-laki satu sekolah. Yang awalnya sebal sama Dilan sampai akhirnya makin lama mulai luluh dan jatuh cinta dengan semua kejutan sekaligus perhatian yang Dilan kasih ke Lia.
*Dilan seorang panglima tempur yang tahu cara memperlakukan wanita, terutama Milea. Seorang anak ABRI sekaligus anak geng motor tapi tetep nurut sama bundanya. Seorang laki-laki gentle yang ketika naek motor tidak memberikan jaketnya ke Milea tapi dia hanya bilang βKalau jaketnya kamu yang pake nanti aku sakit, kalo aku sakit siapa yang jagain kamu” haduuhh Dilan. Yaa itulah uniknya Dilan, berbeda dengan lelaki lain.
Sempat suatu ketika Milea berulang tahun dan diberi kado boneka besar oleh temannya. Namun, Dilan hanya memberikan kado TTS yang sudah terisi penuh dan masih banyak lagi kejutan-kejutan yang dilakukannya untuk membuat Milea senang. Sungguh ini romantis yang sangat sederhana π
Nah sudah kenal sama sosok yang ada di novel Dilan sekarang gue bahas sedikit aja tentang novel ini. Novel ini kisah nyata tentang sepasang sejoli yang bernama Milea dan Dilan mulai dari perkenalan pertama, pedekate, jadian sampe putus dibahas dengan bahasa yang sederhana tapi tetep ngena. Di buku yang pertama (berjudul Dilan, dia lah dilanku tahun 1990) diceritakan tentang Dilan ketika mendekati Milea, mengawali cerita dengan meramal Milea bahwa mereka akan bertemu di kantin nanti siang. Perkenalan yang cukup unik dan masih banyak lagi cerita dan tingkah laku Dilan yang bisa bikin kalian ketawa ngakak sekaligus dibikin meleleh oleh sosoknya dilan.
Kalau buku pertama cerita tentang perkenalan, pedekate sampe jadian. Nah dibuku keduanya (berjudul Dilan, dialah dilanku tahun 1991) cerita tentang masa-masa Dilan dan Milea setelah jadian, lika liku yang mereka jalani dari seneng sampe sedih tertuang semua di buku kedua ini. Karena ini kisah nyata jadi jangan berharap happy ending karena novel ini sad ending, dibikin galau sekaligus baper berhari-hari pas tau ending dari buku ini.
Menurut gue ayah Pidi Baiq ini sangat pintar dalam membuat bahasa sederhana dalam novel ini sehingga tidak membosankan, membuat penasaran dengan ending-nya dan membuat pembaca ikut serta dalam perasaan dan emosi yang ada di dalam novel tersebut.
Waduhh jadi terlalu banyak bahas novelnya kebanding acara launching-nya π launching-nya seru, yang dateng juga banyak banget dan pastinya yang minta book signing juga antriannya gila banget. Kedua buku ini cerita nya dari sisi Milea, nah kita tunggu aja buku ketiganya yang akan bercerita dari sisi Dilan, aaahhh enggak sabar nunggu buku ketiganya π
Buat yang belum baca novel Dilan 1990 dan Dilan 1991, yuk buruan baca sebelum buku ketiganya terbit. Untuk yang sudah baca, apa menurut kalian tentang novel seri Dilan?
Adikku dpt tanda tangannya.
sama aku juga sampe ngantri2 Mba π