Pentingnya Vaksin Influenza untuk Kelompok Rentan
HEALTH

Fakta dan Pentingnya Vaksin Influenza untuk Kelompok Rentan

Posted on

Vaksin, satu kata yang belakangan ini sering sekali terdengar. Apalagi sejak adanya covid 19, pemerintah mewajibkan masyarakat yang memenuhi syarat untuk diberikan vaksin covid 19. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko terpapar virus, kalaupun terpapar bisa mengurangi gejala yang dialami.

Pada awalnya, banyak masyarakat yang menolak diberi vaksin, alasannya takut efek yang terjadi setelah diberi vaksin. Memang untuk sebagian orang efek vaksin covid bisa sampai lemas dan demam beberapa hari, namun setelah itu akan baik-baik saja.

Kurangnya sosialisai tentang vaksin lah yang mengakibatkan banyak orang takut diberi vaksin. Oleh sebab itu, pada tulisan kali ini saya ingin membahas tentang salah satu vaksin tambahan yang tak kalah pentingnya, yaitu vaksin influenza.

Apa Itu Vaksin Influenza?

Vaksin influenza adalah vaksin tambahan, yang dikenal sebagai suntikan flu yang melindungi dari influenza. Vaksin ini dikembangkan dua kali setahun karena virus influenza yang cepat berubah. Sementara keefektifannya bervariasi dari tahun ke tahun, sebagian besar memberikan perlindungan yang tinggi terhadap influenza.

Vaksin influenza terbagi menjadi dua, yakni vaksin trivalent dan quadrivalent. Vaksin influenza trivalent adalah jenis vaksin yang mengandung dua tipe virus influenza A (H1N1 dan H3N2), serta satu tipe virus influenza B. Pembuatan vaksin ini dilakukan setiap tahun berdasarkan tipe virus yang diperkirakan akan muncul pada musim selanjutnya.

Pemberian vaksin dilakukan melalui suntikan untuk usia 5 tahun ke atas, serta jet injector untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun. Lansia berusia 65 tahun ke atas umumnya perlu mendapatkan vaksin influenza trivalent dengan dosis tinggi.

Sedangkan, vaksin influenza quadrivalent adalah vaksin yang mengandung dua subtipe virus influenza A dan dua subtipe virus influenza B. Vaksin ini dibuat untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus influenza B yang tidak tercakup oleh vaksin trivalent.

Jalur dan waktu pemberian vaksin influenza quadrivalent dilakukan berdasarkan jenis vaksin serta usia penerima. Suntikan vaksin dapat diberikan sejak usia 6 bulan atau 3 tahun, sementara jet injector vaksin dapat digunakan pada individu berusia 18-64 tahun.

Vaksin influenza quadrivalent juga tersedia dalam bentuk semprotan hidung yang aman bagi usia 2-49 tahun. Namun, wanita hamil dan orang-orang dengan masalah medis tidak disarankan menggunakannya.

Mitos dan Fakta Vaksin Influenza

Perbedaan Salesma dan Influenza

Selama ini saya mengira jika salesma (common cold) dan influenza (flu) itu sama, ternyata keduanya berbeda. Untuk lebih jelasnya, saya jabarkan tanda dan gejala keduanya ya.

Tanda dan Gejala Salesma :

  1. Muncul gejala secara bertahap
  2. Jarang terjadi demam
  3. Sedikit nyeri otot dan pegal
  4. Tidak menggigil
  5. Kadang kala letih dan lesu
  6. Bersin-bersin
  7. Hidung tersumbat
  8. Sakit tenggorokan
  9. Biasanya sakit dada dan batuk ringan sampai sedang
  10. Jarang terjadi sakit kepala

Tanda dan Gejala Influenza:

  1. Muncul gejalanya secara mendadak
  2. Sering kali demam tinggi, berakhir dalam 3-4 hari
  3. Bisa terjadi nyeri otot dan pegal, seringkali sangat nyeri
  4. Umunya terjadi menggigil
  5. Bisa terjadi letih dan lesu
  6. Kadangkala bersin
  7. Kadangkala hidung tersumbat
  8. Kadangkala sakit tenggorokan
  9. Umum terjadi sakit dada dan batuk
  10. Sering terjadi sakit kepala

Jika dilihat dari tanda dan gejala di atas, keduanya memang memiliki beberapa kesamaan. Namun keduanya ternyata berbeda. Salesma adalah batuk dan pilek yang bisa dialami sehari-hari, sedangkan Influenza disebabkan adanya virus influenza.

Kenapa Harus Vaksin Influenza?

Sebelumnya saya pun tak begitu tahu pentingnya vaksin influenza, sampai akhirnya saya diundang untuk menghadiri Pekan Imunisasi Dunia 2023. Acara yang diadakan pada hari Kamis, 11 Mei 2023 di RSUD Pasar Minggu ini membahas tentang Pentingnya Vaksinasi Influenza Quadrivalent Bagi Tenaga Kesehatan dan Kelompok Rentan.

Narasumber kali ini nggak main-main, seperti:

  • Bapak Ridwan Ong selaku Presiden Direktur Kalventis
  • drg. Ani Ruspitawati, MM selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta
  • dokter Dwi Oktaviani selaku Kepala Dinas Pencegahan dan Pengendalian ISPA DKI Jakarta
  • Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI selaku SATGAS Imunisasi Dewasa PAPDI
  • Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Finasim selaku PERKENI.
narasumber pekan imuniasai dunia 2023
Bapak Ridwan, Prof. Ketut, Prof. Samsuridjal, dokter Dwi (kiri ke kanan)

Yang perlu kamu tahu, influenza itu berbahaya. Dapat mengakibatkan komplikasi seperti radang paru (pneumonia), infeksi telinga, infeksi sinus, dan memburuknya kondisi medis kronis, seperti gagal jantung kongestif, asma, atau diabetes.

Bahkan menurut WHO, influenza menyebabkan kematian hingga 650.000 orang setiap tahunnya lho. Jadi tak bisa dianggap remeh, apalagi untuk orang dewasa sehat, karena dapat menginfeksi orang lain mulai 1 hari sebelum gejala berkembang hingga 5-7 hari setelah sakit.

Jadi, kalau ditanya kenapa harus vaksin influenza? Karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan vaksinasi influenza, kita melindungi diri sendiri dan orang lain yang rentan tertular.

“Penyakit bisa dicegah dengan vaksinasi, dan ke depannya Kalventis akan terus mengedukasi dan meningkatkan cakupan vaksin di Indonesia dengan program #KenapaHarusVaksin.” – Ridwan Ong

Manfaat Vaksin Influenza Quadrivalent untuk Kelompok Rentan dan Tenaga Kesehatan

narasumber dan tenaga kesehatan

Sama halnya dengan covid yang sangat berbahaya untuk kelompok rentan tertular, influenza juga begitu. Bukan hanya batuk pilek biasa, tapi lebih berat dan bisa menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya. Bisa memicu serangan jantung dan stroke, serta bisa memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronis lainnya.

Komplikasi akibat influenza juga lebih berisiko terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun, orang lanjut usia (lebih dari 65 tahun), wanita hamil, penderita penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, penyakit jantung, paru kronis, dan asma.

Prof. Samsuridjal menjelaskan juga bahwa virus influenza umumnya menyerang saluran pernapasan dengan insiden setiap tahunnya mencapai 1 milliar kasus di seluruh dunia. Bahkan kasus influenza berat setiap tahunnya bisa mencapai lima juta kasus, dengan angka kematian hingga 650.000 kasus.

Wah tidak bisa dianggap sepele ya. Pantas saja WHO, IDAI, dan PAPDI merekomendasikan untuk melakukan vaksin influenza satu tahun sekali. Terutama untuk kelompok orang yang berisiko di atas.

Sebagai anak dari penderita diabetes, saya lumayan kaget mendengarkan pemaparan dari Prof Samsuridjal. Rasanya ingin buru-buru membawa mamah saya untuk vaksin influenza.

Apalagi Prof Ketut menjelaskan jika dampak influenza bisa lebih berat untuk pasien diabetes, karena pasien diabetes lebih rentang terkena infeksi. Bisa meningkatkan risiko rawat inap hingga 3-6 kali lipat, dan berisiko masuk ICU hingga 4 kali lipat. Bahkan berisiko kematian hingga 6 kali lipat.

Selain kelompok rentan di atas, tenaga kesehatan juga termasuk kelompok yang rentan tertular. Merekalah yang hampir setiap saat berinteraksi langsung dengan pasien, berisiko tertular di tempat kerja sangat tinggi. Belum lagi jika membawa virus tersebut ke rumah, bisa menularkan ke keluarga. Atau bahkan menularkan ke pasien lain yang rentan.

Ketidakhadiran tenaga kesehatan selama terkena influenza juga bisa mengakibatkan rumah sakit kekurangan tenaga spesialis yang bertugas. Oleh sebab itu, tenaga kesehatan wajib melakukan vaksin influenza untuk mencegah tertular atau menulari yang lain.

“Kita harus mampu bersama-sama mengenal risiko penularan virus influenza sehingga tidak menjadi masalah bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.” – drg. Ani 

Pemberian Vaksinasi Influenza Kepada Tenaga Kesehatan

Beruntungnya saya bisa hadir di acara Konferensi Pers dan CSR Vaksinasi Influenza untuk Nakes ini. Saya jadi tahu pentingnya vaksinasi influenza quadrivalent. Dengan adanya Pekan Imunisasi Dunia ini juga mengingatkan kita akan pentingnya vaksinasi influenza sebagai upaya pencegahan.

Selain mengedukasi, dalam rangka menyambut Hari Imunisasi Dunia 2023. PT. Kalventis Sinergi Farma dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta bekerja sama melakukan program vaksinasi influenza kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan yang menangani pasien lanjut usia dan diabetes di RSUD Pasar Minggu.

pemberian vaksin influenza kepada tenaga kesehatan

Di Indonesia, sebagian dari fasilitas kesehatan sudah melaksanakan vaksinasi influenza untuk tenaga kesehatannya. Organisasi profesi juga sedang memperjuangkan agar vaksinasi influenza untuk tenaga kesehatan dapat dibiayai oleh pemerintah.

Organisasi profesi juga mendukung adanya kesinambungan program vaksinasi influenza untuk kelompok rentan lainnya, yang diawali dengan kelompok pasien diabetes.

Semoga ke depannya vaksin influenza untuk kelompok rentan bisa gratis juga ya. Selain itu, untuk mengurangi penularan influenza kita harus menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.

cara mengurangi penularan influenza

Salam sehat semua 🙂

 

Sumber informasi tambahan:

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin_influenza
2. https://hellosehat.com/lansia/gizi-lansia/jenis-vaksin-influenza

22 thoughts on “Fakta dan Pentingnya Vaksin Influenza untuk Kelompok Rentan

  1. Sugianto

    31 Mei 2023 at 3:23 PM

    Mitos dan fakta seputar vaksin influenza ini perlu disebarluaskan sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar

    1. Antin Aprianti

      31 Mei 2023 at 10:34 PM

      Betul kak, agar edukasinya sampai ke banyak pihak

  2. sari

    31 Mei 2023 at 7:41 PM

    Ternyata angka kematian tiap tahun karena influenza banyak juga ya, dan kalau nggak diobati malah merambat ke mana-mana, semoga nanti merata ya vaksinnya, khususnya untuk yang rentan, manula perlu nggak ya, meskipun nggak diabtes

    1. Antin Aprianti

      31 Mei 2023 at 10:33 PM

      Perlu kak, untuk pencegahan sebaiknya Vaksin Influenza juga

  3. Hendra Suhendra

    31 Mei 2023 at 9:31 PM

    Pas saya vaksin yang ketiga, badan agak meriang dan rasanya ngerengkel atau bengkak gitu bekas suntikan. Baru tau juga kalo flu dan influenza itu ada perbedaannya yaa

    1. Lita

      1 Juni 2023 at 1:34 PM

      Baru tahu kalau ada yang meninggal karena influenza..apa mungkin karena udah komplikasi ya..

  4. Artha Amalia

    31 Mei 2023 at 10:50 PM

    Iyah saya jg masih bingung mana common cold dan influenza. Apalagi kalo batuk pilek, awam menyebutnya flu. Ternyata keduanya berbeda dan penanganannya pun beda. Karenanya perlu juga vaksin influenza agar bs mengurangi resiko terkena influenza ini

  5. boghaisan

    1 Juni 2023 at 12:36 AM

    Jadi semakin tersadar kalau aku dan keluarga harus segera vaksin Influenza untuk upaya pencegahan.

  6. Yonal Regen

    1 Juni 2023 at 4:34 AM

    Saatnya untuk tidak menyepelekan influenza, ya. Karena memang masih banyak yang menganggap kalau influenza penyakit biasa saja, padahal kalau dibiarkan bisa berbahaya juga kan

  7. Lintang

    1 Juni 2023 at 6:35 AM

    Mengerikaaan, kadang kita menyepelekan influenza padahal bisa sampe ada 650.000 kasus kematian yaa. Emang penting banget lho vaksin influenza ini apalagi buat pasien diabetes yang lebih rentan. Semoga ke depannya bisa gratis biar lebih meminimalisir resiko penularan kalo semua vaksin kannn..

    1. Antin Aprianti

      1 Juni 2023 at 8:04 PM

      Betul mbak, walaupun vaksin tambahan tapi berharap banget suatu hari nanti bisa gratis. Ya minimal untuk kelompok rentan yang kurang mampu

  8. Ada Resensi

    1 Juni 2023 at 6:54 AM

    Ya ampun, selama ini aku juga mengira selesma dan influenza itu sama alias bersinonim. Ternyata ada perbedaan gejala toh.

  9. Yustrini

    1 Juni 2023 at 10:09 AM

    Kalo dulu orang biasa aja jika kena flu, batuk, pilek. Tapi sejak ada covid, nggak bisa disepelein sih. Suka sebel sama orang yang masih menganggap remeh gejala flu dan nggak mau vaksin

  10. Sabrina

    1 Juni 2023 at 11:26 AM

    nice info mba, selama ini saya menganggap soal salesma dan flu adalah dua hal yang sama ternyata adalah dua penyakit yang berbeda ya, jadi tahu juga perbedaan keduanya. karena berbeda pastinya juga penanganannya juga sangat berbeda sekali ya

  11. dea merina

    1 Juni 2023 at 12:52 PM

    penting banget nih edukasi perihal mitos dan fakta mengenai vaksin influenza. biar banyak yang lebih paham dan nggak ‘katanya’ mulu

  12. Didik Purwanto

    1 Juni 2023 at 1:59 PM

    Aku kira influenza ini emang penyakit biasa aja dan umum gt ya. Ternyata banyak jg kasus meninggal akibat virus ini. Hrs disosialisasikan masif sih kalo ada vaksin spt ini biar masyarakat tau dan secara sukarela mau vaksin.

  13. Fenni Bungsu

    1 Juni 2023 at 2:38 PM

    Sering menganggap sama ya antara salesma dan flu, padahal dua hal yang berbeda.
    Dengan pemahaman yang tepat bisa membantu dalam penangananya dan bisa tambahkan vaksin juga

  14. Anggita R. K. Wardani

    1 Juni 2023 at 8:02 PM

    Aku sering kena pilek atau batuk alergi karena cuaca sih. Gejalanya emang mirip influenza tapi lenih ringan. Dulu aku pikir salesma itu ya influenza versi ringan, ternyata beda ya

  15. Nabilla - Bundabiya.com

    1 Juni 2023 at 9:05 PM

    dulu pas zaman covid saya juga vaksin influenza kak, lengkap juga ama anak2. soalnya biar antisipasi dan lumayan buat ngurangin potensi sakit2 gitu

  16. Dian

    1 Juni 2023 at 9:51 PM

    Wah aku baru tahu lebih dalam tentang penyakit influenza dari artikel ini
    Memang vaksin influenza itu penting ya mbak

  17. Siti Mustiani

    1 Juni 2023 at 11:30 PM

    Apapun penyebab atau penyakitnya, semua bemula dari diri sendiri ya mbak. Menjaga kesehatan penting, memberikan perlindungan extra untuk tubuh juga penting.

  18. lendyagassi

    1 Juni 2023 at 11:56 PM

    Aku juga vaksin influenza beberapa bulan yang lalu.
    Karena edukasi yang baik, semoga vaksin ini bisa digalakkan dan gak ada yang anti-vaksin lagi mengingat manfaatnya untuk tubuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *