dunia dalam berita - museum macan - diantin.com
TRAVEL

5 Karya Seni Tak Biasa di Museum MACAN

Posted on

Museum MACAN merupakan salah satu museum di Jakarta yang menarik perhatian saya. Saat berlangsung pameran Yayoi Kusuma yang identik dengan nuansa polkadot, berbagai foto keren bertebaran di instagram dan membuat saya penasaran dengan museum ini.

Namun, sampai pameran Yayoi Kusuma selesai saya belum sempat ke sana. Ntah ini sayanya yang sok sibuk atau gimana, sampai-sampai pameran yang berlangsung beberapa bulan masih tak sempat didatangi.

Awal bulan lalu, untuk pertama kalinya saya mengunjungi Museum MACAN bersama komunitas Detik Travel. Bukan hanya menjelajah setiap sudut museum, saya juga mendapatkan ilmu baru tentang fotografi.

Sekilas Tentang Museum MACAN

Museum MACAN merupakan singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Didirikan pada tahun 2017 oleh Yayasan Museum MACAN, sebuah orgaisasi nirlaba yang didirikan oleh Haryanto Adikoesoemo dan Sintawati Ongkowijoyo.

Berlokasi di AKR Tower Level M, Jalan Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Museum MACAN buka setiap hari Selasa – Minggu pukul 10.00 – 18.00, dan untuk hari Senin tidak beroperasi. Untuk harga dan pemesanan tiket masuk bisa cek di sini.

Dengan misi menjadi platform penting bagi seniman lokal dan internasional untuk mempresentasikan karya mereka kepada khalayak global, dan akan menugaskan karya-karya baru oleh seniman yang memperluas perspekti tentang seni kontemporer di dalam dan di luar Indonesia.

Museum MACAN juga akan menawarkan peluang pengembangan profesional bagi seniman, kurator, dan profesional muda yang berfokus pada seni untuk membantu membangun energi ekologi seni Indonesia yang semarak.

Jadi, karya seni di Museum MACAN ini berganti setiap tiga bulan sekali dengan tema dan karya seni yang berbeda-beda. Jika sebelumnya ada pameran bertajuk “Masa Lalu Belumlah Berlalu”, dan “Life Is The Heart of A Rainbow“. Ketika saya mengunjungi Museum Macam berbeda lagi.

Saat saya berkunjung bertajuk “Dunia dalam Berita”, karya seni dari 10 perupa Indonesia yang merefleksikan pengaruh pergolakan politik sebelum dan sesudah Reformasi, antara dekade 1990an hingga awal 2000an.

Jika mendengar tema yang diusung, pasti seperti tidak asik kan. Memang, Dunia dalam Berita merupakan representasi dari program acara di TVRI

Kali ini tak banyak warna warni seperti karya Yayoi Kusuma, tapi ada beberapa karya seni tak bisa yang menarik perhatihan saya. Apa saja kah?

1. Zipper Zone

zipper zone museum macan
Dokumentasi @marlinajourney

Zipper Zone merupakan karya interaktif Mella Jaarsma. Ketika melihat karya seni ini, pengunjung diperbolehkan untuk membuka kumpulan zipper besar di dinding Ketika dibuka kita akan menemukan gambar-gambar tersembunyi yang menunjukkan fotografi dan manusia.

Hampir semua karya seni di sini tidak boleh disentuh, karena takut merusak. Berbeda dengan karya yang satu ini, Pengunjung diperbolehkan membuka atau tidak membuka bagian zipper tersebut.

Katanya, dengan membuka dan menutup zipper seperti merefleksikan bombardir media massa yang kita konsumsi setiap hari. Media massa yang nyatanya harus kita pilih mana yang harus kita filter, skip, atau cerna.

Hmm kalau dipikir-pikir benar juga ya, kita memang tidak bisa membatasi media massa tapi kitalah yang harus pintar-pintar memilihnya.

2. Shameless Gold IV (2002)

karya mella jaarsma di museum macan - diantin.com
Karya lain Mella Jaarsma

Karya tak biasa lainnya dari Mella Jaarsma yang menarik perhatian saya adalah Shameless Gold IV. Shameless Gold IV (2002) terbuat dari kepompong liar dan masih kasar, yang berasal dari Cricula Trifenestrata, spesies ulat yang menghasilkan sutra berwarna emas alami.

Karya-karya instalasi Mella Jaarsma memang berfokus pada berbagai bentuk keragaman ras dan budaya yang tercermin lewat pakaian, tubuh, dan bahan-bahan yang simbolis, dan meterial tekstil yang “hidup” saat dipakai oleh model. Karya-karyanya seringkali disebut sebagai reaksi terhadap kondisi sosial dan politik.

Sebagaimana dalam banyak karyanya, respon Mella terhadap keadaan politik dan sosial tumbuh dari perspektif feminisme yang nyata. Dalam hal ini, mengungkapkan tinggi rendahnya kelas sosial dan kesenjangan sosial, yang seting kali tergambar lewat cara kita berpakaian.

Menurut informasi pemandu museum yang menjelaskan, jika sedang ada acara di Museum MACAN karya Mella Jaarsma sering dijadikan kostum oleh pengisi acara.

3. Makanan Tidak Mengenal Ras (1999)

makanan tidak mengenal ras
Instalasi Makanan Tidak Mengenal Ras

Awalnya sempat aneh, kok ada kloset. Lebih aneh lagi ketika melihat banyak gambar makanan di dalam kloset-nya, ini tuh maksudnya apa coba. Ada yang tahu arti dari karya seni ini? share dong di kolom komentar.

Menurut informasi, karya ini pada awalnya dibuat tahun 1999, dan dibuat ulang untuk pameran Dunia dalam Berita. Karya ini merupakan salah satu instalasi video awal buatan Krisna Murti, yang melihat politik identitas di Indonesia sebagai salah satu implikasi dari keberagaman budaya.

Instalasi ini terdiri dari 12 jenis makanan Indonesia, mulai dari lumpia sampai gulai kambing yang dihadirkan bersama proyeksi video dan kloset duduk berwarna merah muda. Hidangan yang terpampang merupakan wujud keragaman budaya di Indonesia yang memiliki unsur budaya Jawa, Eropa, Tiongkok, India, dan Timur Tengah.

Awalnya, aku berpikiran kalau arti dari karya seni ini adalah setiap makanan yang kita makan berakhir di kloset haha. Sungguh ya, jiwa seniku ini menyedihkan.

4. Operasi Pengendalian Pikiran (1999)

operasi pengendalian otak di museum macan
Operasi Pengendalian Pikiran

Ketika pertama kali melihat karya seni ini sempat mikir, ini tuh apa sih ada tengkorak kepala yang memancarkan cahaya sambil berputar-putar, terus ada banyak gelas plastik yang isinya berputar-putar juga. Saya sempat lama mengamati karya seni ini.

Ternyata sesuai dengan namanya “Operasi Pengendalian Pikiran”, instalasi ini mengacu pada upaya pemerintah untuk mengontrol opini publik. Karya seni ini dibuat satu tahun setelah reformasi 1998.

Selama orde baru, pemerintah memegang kontrol ketat atas media massa, termasuk TV, surat kabar, radio, dan majalah. Sepenuhnya menyadari kapasitas media massa untuk membentuk opini publik.

Saya merasa karya seni ini merupakan salah satu kritik untuk pemerintah, yang kala itu mengontrol semua opini publik. Jadi kalau diartikan, kepala tengkorak itu pemerintah dan gelas plastik itu yang dikontrolnya.

5. Viva La Muerte (2000-02)

viva la muerte
Viva La Muerte

Karya seni selanjutnya yang menarik perhatian saya adalah Viva La Muerte. Karya seni yang terbuat dari baja berwarna hijau dan barel minyak yang biasa digunakan oleh militer. Mata merahnya membuat patung ini mengagumkan dan sekaligus menandakan kehadiran seekor predator.

Material yang digunakan merujuk pada adanya kekuatan militer, serta kekayaan yang muncul dari eksploitasi sumber daya alam Indonesia. Bentuk binatang dan mata yang bersinar tersebut menggambarkannya sebagai sebuah makhluk yang menyeramkan.

Viva La Muerte berarti “Panjang umur kematian” adalah sebuah karya patung yang berbentuk seperti binatang karya S. Teddy D. Beliau adalah seseorang yang kritis terhadap kekerasan negara dan milliterisme. Jadi sangat wajar ya kalau karya seninya sangat sarat dengan kritik.

Sebenarnya masih banyak karya seni dari perupa lainnya yang menarik perhatian saya, dan masih banyak hal yang ingin saya ceritakan tentang Museum MACAN. Mungkin akan diantin ceritakan kembali di tulisan berikutnya.

Dari 5 karya seni di atas mana yang menarik perhatian kalian?

87 thoughts on “5 Karya Seni Tak Biasa di Museum MACAN

  1. Mrs.kingdom17

    5 Agustus 2019 at 6:35 AM

    Belum pernah ke museum Macan, ternyata kalau jeli ada banyak hal yang bisa dipelajari ya.. Sejauh ini kalau jalan2 lebih fokus ke jepret2 aja.. Hahaa… Nice info mba Antin. Salam kenal ya. Baidewei jadi kenapa itu kloset beserta 12 jenis makanan Indonesia…?

    1. Antin Aprianti

      5 Agustus 2019 at 11:01 PM

      Hai kak, salam kenal 😊
      Aah iya aku pun kadang suka keasikan jepret² kebanding mengamati hehe

  2. Iqbal

    5 Agustus 2019 at 12:42 PM

    Itu siapa ya yg bikin singkatan, malah menurunkan harkat dan martabat museumnya (menurutku hehe). padahal sebetulnya keren, museum seni

    1. Antin Aprianti

      5 Agustus 2019 at 11:08 PM

      Ntah kak siapa yang memberi singkatan itu. Kalau nggak tahu kepanjangan dari MACAN, memang tak seperti museum seni sih.

  3. Tuty prihartiny

    5 Agustus 2019 at 4:54 PM

    Duh tulisan bikin saya ‘sadar’ tiap hari lewat MACAN tapi kok belum sekali juga mampir. Apalagi, menurut beberapabeberapa reportase yabg saya baca karya seni yang ditampilkan selalu menarik. Tambah lagi ini kak Antin sampaikan bahwa sedikitnya ada 5 Karya Seni Yang Tak Biasa Di Museum Macan. Saya sampai baca berulang-ulang …. Pengen banget lihat langsung “Operasi Pengendalian Pikiran “

    1. Antin Aprianti

      5 Agustus 2019 at 11:02 PM

      Bulan ini sudah ganti tema mbak, operasi pengendalian pikirannya sudah tak ada.

  4. Cerita Maria

    5 Agustus 2019 at 5:25 PM

    Entah sudah berapa kali saya membaca ulasan tentang museum MACAN, tapi saya nggak pernah sekalipun mengunjungi tempat ini. Semoga tahun ini bisa kesampaian, deh.

    1. Antin Aprianti

      5 Agustus 2019 at 11:05 PM

      Aku pun mau ke Museum MACAN dari pas Yayoi Kusuma baru kesampaian bulan lalu ke sana kak.
      Ayo agendakan main ke sana kak

  5. Fanti

    5 Agustus 2019 at 8:00 PM

    Baru tau ternyata museum MACAN itu singkatan toh.. kirain gara2 banyak polkadot warna kuningnya jadi kaya macan..
    Aku juga sependapat sama no 3. Makanan Tidak Mengenal Ras (1999), kirain artinya semua akan berakhir di toilet 😂

    1. Antin Aprianti

      5 Agustus 2019 at 11:06 PM

      Hahaha ternyata ada yang sependapat sama aku juga hehe

  6. asmurcom

    6 Agustus 2019 at 7:52 AM

    Udah lama lalu lalang lewatin museum macan tapi belum pernah kesana.
    Semoga taun ini bisa kesampaian

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 7:58 PM

      Amiinn, yuk kak ke sana. Seru lho

  7. Nur Husna Annisa

    6 Agustus 2019 at 9:42 AM

    Menarik. Tentang karya seni Makanan Tak Mengenal Ras (1999), aku punya pemikiran yang sama dengan kamu. Sebagai manusia kita semua akan makan, sebagai kebutuhan dasar untuk hidup. Tapi kemudian semuanya pun akan berakhir di kloset. Arti luas dari simbol itu adalah akhir hidup kita sama, menjadi kembali ke tanah, tak peduli identitas yang melekat dalam diri kita apa.

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 7:59 PM

      Alhamdulillah ada yang berfikiran sama juga hehe
      Aaaahhh suka deh arti luas yang kakak utarakan.

  8. Ratna Fa

    6 Agustus 2019 at 12:27 PM

    Museum Macan.. pengen ke sana tapi belum ketemu waktu yang pas.
    Udah sering baca ulasannya.. dari berbagai sumber portal.

    Artikel ini mengingatkan saya lagi.. kapan yah maen ke sana.

    Salam,
    Ratna

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 8:00 PM

      Agendakan kak biar nggak cuma wacana 😀

  9. Kartini

    6 Agustus 2019 at 2:08 PM

    sebelum menjawab yg makna dari nomor 3. makanan tidak mengenal ras menurut “terjemahan” aku sendiri hehe, aku mau kasih tau ke antin kalo aku pun belum pernah ke museum MACAN dong.. dan kirain museum MACAN itu udah ga ada dong hehehe. setelah yang Yayoi Kusama itu selesai kirain udah engga ada lagi ternyata masih ada dan memang berganti tema yaa hihihi.

    kalo menurutku, makanan tidak mengenal ras. maksudnya tuh kayak yg makanan apapun yang masuk ke tubuh seorang manusia mau manusia itu berasal dari kalangan manapun, si kaya si miskin, si kulit putih si kulit hitam, tetap saja makanan akan berakhir ke pembuangan (kalo kata kamu di kloset) haha. jadi, untuk apa kita mempermasalahkan perbedaan? hihihi

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 8:03 PM

      Masih ada dong kar, ayo main-main ke sana.

      Kurang lebih kita sama ya mengartikan karya seni nomor 3 itu, aku tak sendiri hehe

  10. Puspa Harahap

    6 Agustus 2019 at 2:29 PM

    itu kenapa lucu banget ya yg no 3. makanan tidak mengenal ras. terpampang gambar didalam klosetnya gitu haha aku juga berpikir yang sama semua makanan akhirnya akan berakhir di kloset. unik sekali membuat orang penasaran akan maksud dari seni tsb. aku baru tau kalo museum macan itu selalu berganti tema ya. dikira tuh isinya akan selalu sama

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 8:05 PM

      Wah sepikiran juga nih hehe
      Iya berganti setiap tiga bulan, jadi seru nggak bosen. Bisa ke sana lagi dan lagi dengan tema yang berbeda

  11. eka siregar

    6 Agustus 2019 at 2:37 PM

    makanan memang tidak mengenal ras, karena ujung2nya ke toilet juga… sama aja…duh belum pernah ke sini saya.

  12. pencerita dunia

    6 Agustus 2019 at 2:39 PM

    Enggak di sangka, baru beberapa tahun museum macan ini udah jadi destinasi wajib untuk para pencinta seni di Jakarta… keren ya…

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 8:08 PM

      Keren om, yang suka seni pasti betah di Museum MACAN

    2. Yunita Tresnawati

      10 Agustus 2019 at 10:09 AM

      Buatku yang paling unik dan menarik itu jajaran kloset2. Koq bisa ya hal2 sederhana dan sehari2 ternyata bisa jadi seni yang unik dan kontemporer. Duh jadi pengen ke Museum Macan

  13. Dian Restu Agustina

    6 Agustus 2019 at 4:09 PM

    Beneran karya seni yang tak biasa ini..
    Kusuka yang pertama dan setuju dengan pesan yang dibawa, media massa tak bisa dibatasi kita sendirilah yang mesti membuat pembatasnya dengan pintar-pintar mencerna dan memilihnya.

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 8:09 PM

      Arti dari zipper zone memang keren ya mbak, aku pun suka

  14. Cha

    6 Agustus 2019 at 7:30 PM

    Eh dikirain museum macan cm ada ruang yang bikin pusing buat poto-poto ternyata ada bermacam2 juga ya, belom kesampean nih kesana

    1. Antin Aprianti

      6 Agustus 2019 at 8:12 PM

      Berganti-ganti temanya kak, yang Dunia dalam Berita nggak terlalu rame jadi nggak pusing

  15. Inez

    6 Agustus 2019 at 8:54 PM

    Belon pernah ke sini sih. Pengen kapan2 ke sini. Ngehits bgt ya kayanya

  16. ristiyanto

    7 Agustus 2019 at 3:14 AM

    Soal karya seni, saya mungkin juga sama sepertimu, jiwa seninya menyedihkan.
    Eh apa kamu yang malah nyamain saya ya? Wkwkwk

    1. Antin Aprianti

      7 Agustus 2019 at 10:26 AM

      Sesama otak kiri mari kita tos mas haha

  17. titi

    7 Agustus 2019 at 1:15 PM

    baru tahu kalo karyanya diganti tiap 3 bulan sekali. Pantesan aja mahal ya. Keren sih tapi, mantap bos. Jadi pengen ihh, nyesel waktu itu g bs ikut

    1. Antin Aprianti

      7 Agustus 2019 at 2:14 PM

      Ah iya kamu sih, kan seru kalau ke sana bareng. Hooh emang mayan mahal tiket masuk ke Museum MACAN

  18. Suci Margi Pangesti

    7 Agustus 2019 at 3:23 PM

    Udah berkali-kali wacana mau museum macan. Belum kesampaian juga. Baru tau kalau disana setiap 3bl sekali ganti. Makin keren aja yah. Makasih yah Antin buat infonya

    1. Antin Aprianti

      7 Agustus 2019 at 4:18 PM

      Iya, bulan ini aja temanya udah bukan Dunia dalam Berita lagi kak.

  19. Ifa Mutia

    7 Agustus 2019 at 3:26 PM

    Saya belum kesampaian berkunjung ke museum Macan. Menarik juga sih walau saya tidak mengerti seni itu sendiri.

  20. Agnes Nainggolan

    7 Agustus 2019 at 9:39 PM

    Antin kamu tidak sendiri, jiwa seni aku juga semenyedihkan itu, haha kalo liat-liat karya seni lukis, seni rupa, apalagi seni kontemporer aku juga cuma bisa melongo aja, berusaha menghayati, kemudian berlalu, huft..

  21. Nurul Sufitri

    7 Agustus 2019 at 10:17 PM

    Udah lama aku diajakin temen dan guru sekolah anakku ke sini tapi belum kesampaian. Namanya unik ya ternyata merupakan singkatan, krain beneran banyak macannya hehehe. Oooh jadi per tiga bulan beda2 ya temanya? ANakku yang kelas 9 nih demne seni beginian. Mesti diajak ke Museum macan ah. TFS 😀

    1. Antin Aprianti

      9 Agustus 2019 at 8:42 PM

      Iya mbak setiap tiga bulan ganti tema. Wah cocok tuh mbak anaknya diajak ke Museum MACAN, pasti betah

  22. Kalena efris

    8 Agustus 2019 at 11:02 AM

    Belum kesampean buat ke museum macan. Padahal dari tahun kemaren pengen banget kesanaaa

    1. Antin Aprianti

      9 Agustus 2019 at 8:44 PM

      Sama aku pun gitu kal, wacana dari tahun lalu tapi baru kesampaiannya bulan lalu.

  23. nia devy

    8 Agustus 2019 at 1:01 PM

    Aku belum pernah ke Museum Macan Kak, dan baru tahu ternyata selalu update tema disana. Jadi enggak bosen ya suasananya.
    Kalau aku tertarik sama yang No. 2 Shameless Gold, unik banget.

  24. endah marina

    8 Agustus 2019 at 1:51 PM

    aku belom pernah datang langsung ke Museum Macan kak, tapi sering liat poto2nya di feed IG ku. ternyata disana setiap sudut karya seni memiliki arti ya. tapi kalau boleh memilih aku pilih yang no 1. itu bakal keren banget kalao kita poto disana dengan baju putih hahaha, ehh gak deng akutuh sejujurnya penasaran sama gambar tersembunyi di dinding itu..

    1. Antin Aprianti

      9 Agustus 2019 at 8:45 PM

      Ayo ke Museum MACAN kak, buka zippernya dan temukan gambar di balik zippernya 😊

  25. Ndari

    9 Agustus 2019 at 6:54 AM

    Hwaaa….sekarang lebih beragam ya? Gak hanya lukisan aja yang ditampilkan di Museum Macan nyaa…

    Emang museum MACAN tu tempat untuk relaksasi otak di tengah hiruk pikuk Kota banget yaa?

    1. Antin Aprianti

      9 Agustus 2019 at 8:48 PM

      Bisa jadi pilihan untuk relaksasi kok kak, di Museum MACAN itu tenang banget. Bisa menikmati setiap karya seni sambil menerka-nerka arti dari karya tersebut.

  26. Diah Sally

    9 Agustus 2019 at 2:01 PM

    Aahhh gila bagus” banget karyanya. Sebuah karya kalau kita dalami dan pelajari maknanya bakal jadi sesuatu yang emosional.

    Kapan” mau nih berkunjung kesini. Keren banget soalnya! 😍

  27. Lenifey

    9 Agustus 2019 at 3:42 PM

    Eh tin kita sama.. di karya makanan tidak mengenal ras aku mikirnya juga apapun yang kita makan akan masuk toilet juga.. sungguh apakah jiwa seni ku ini menyedihkan.. wkkwww

    1. Antin Aprianti

      9 Agustus 2019 at 8:50 PM

      Tenang len, banyak yang sama kok haha

  28. Dewi Setyowati

    10 Agustus 2019 at 7:11 AM

    Wah.. unik banget ya museum Macan ini.. belum kesampaian ke sana wkwk.. ternyata temanya ganti-ganti ya.. menarik dan wajib ke sana kayaknya. Bahan tulisan.. wkwkw

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2019 at 12:39 PM

      Wajib ke sana sekalian untuk bahan tulisan ya Mbak Dew hehe

  29. Kataomed

    10 Agustus 2019 at 10:55 AM

    yang kusuka dari museum ini adalah temanya seallu beda beda

  30. Matius Teguh Nugroho

    10 Agustus 2019 at 4:56 PM

    Kalau di dalam Ilmu Komunikasi, ada teori bernama Agenda Setting yang dipelopori oleh Walter Lipmann. Di dalam teori ini, media menentukan pesan apa yang mau publik percaya, menggiring opini publik pada apa yang mereka harapkan. Maka, media menjadi alat propaganda pemerintah dan oknum lainnya 😀

    Menurutku maksud instalasi Makanan Tak Mengenal Ras juga seperti yang kamu pikirkan. Mau makanan apa pun, mewah atau sederhana, hasil akhirnya akan tetap sama. Instalasi ini kalau menurutku bertujuan agar tidak ada seorang pun yang membanggakan kekayaan, jabatan, ras, agama dsb. Karena kita semua sama.

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2019 at 12:41 PM

      Waaaah terima kasih penjelasannya mas, nambah pengetahuan baru lagi nih

  31. Mechta

    10 Agustus 2019 at 6:56 PM

    Duuh…kadar seniku rendaaah banget ya, jadi aku cuma bengong2 saja gak ngerti maksud dari karya2 seni yg diulas di sini.. Maafkaaan…

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2019 at 12:41 PM

      Tak apa mbak, kadar seniku pun memprihatinkan kok hehe

  32. Lia Yuliani

    12 Agustus 2019 at 12:47 AM

    Awalnya ketika membaca Museum Macan, apa ya? Ternyata museum seni. Kurang paham seni kadang, hehe … Yang pertama itu pengen lihat gambar mesti bongkar pasang zipper, ya?

    Ada kloset di sana dan isinya foto makanan, duh, saya kok jadi mikir sayang amat foto makanan ditampilkan via kloset. Hehe … ini jiwa seninya enggak ada banget kalau saya, ya … mencoba mencari arti tapi saya belum benar-benar mengerti. Apa maksudnya makanan semewah apa pun akhirnya berakhir di tempat yang sama. Jangan ada kesenjangan sosial. Maybe ini yang ada dipikiran saya.

    Ada patung baja, kenapa ya? Entah apa tujuannya pakai baja. Lagi-lagi saya kurang paham. But, thanks for sharing. Unik soalnya.

  33. zaki

    12 Agustus 2019 at 4:13 PM

    Halo mbak ini saya yang dari Gariswarnafoto, wah menarik juga ya museum macan ini, saya belum pernah ke sini pas masih kerja di Jakarta hahahaha. Salam kenal ya mbak

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2019 at 12:43 PM

      Hai Mas Zaki, salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke diantin.com 🙂

  34. Ariefpokto

    12 Agustus 2019 at 7:33 PM

    Saya baru sekali kesana. Dan sepertinya harus kesana lagi setiap ada Pameran baru ga. Suka yg zipper itu deh. Unik sekali

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2019 at 12:44 PM

      Iya harus ke sana lagi mas, dijamin nggak bosen karena selalu ganti tema

  35. Dyah

    12 Agustus 2019 at 8:29 PM

    Terakhir saya ke museum MACAN setahun yang lalu, dan belum ke sana lagi. Sudah baru lagi ya, temanya. Saya penikmat seni, bukan kritikus, jadi saya tidak pernah berusaha memahami makna dari karya seni. Saya cuma lihat, terus merasa itu bagus atau nggak. Itu aja. Maklum, kayaknya saya juga nggak terlalu bagus jiwa seninya.

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2019 at 12:45 PM

      Kalau saya anaknya suka penasaran, jadi suka mencari tahu maknanya. Kadang juga hanya menebak-nebak saja, ntah benar atau nggaknya hehe

  36. achi hartoyo

    12 Agustus 2019 at 9:43 PM

    Sejak pertama kali dibuka sampai sekarang belum kesampaian ke sana, padahal penasaran banget sama karya seni kontemporer gini

  37. Jalan-Jalan KeNai

    12 Agustus 2019 at 10:30 PM

    Semuanya menarik sih ini. Jadi ketika ke museu MACAN kita gak sekadar foto-foto. Tetapi, juga berpikir apa arti dari karya-karya tersebut

  38. Timo

    12 Agustus 2019 at 11:46 PM

    Wah udah lama ga ke sana, sptnya udah berganti beberapa kali. Dulu yang Yayoi.
    Btw, menarik ya instalasi seninya, terutama yang kloset hehe.

    Waktu dulu yang Yayoi sempat diajakin temen utk ikutan tour nya, kebetulan sih doi jadi member ya. Sempet dijelasin tentang Yayoi dari masa ke masanya gitu.

    1. Antin Aprianti

      13 Agustus 2019 at 12:47 PM

      Wah seru banget dijelasin gitu mas. Pas Yayoi, saya pengen banget ke sana tapi nggak terlaksana sampai pamerannya selesai 🙁

  39. diane

    13 Agustus 2019 at 7:41 AM

    Museum ini emang unik ya.. bukan cuma namanya.. koleksinya juga. Semuanya menarik.. hehe..

  40. Tri Wahyuningsih

    13 Agustus 2019 at 8:32 AM

    Yang paling menarik klosetnya mba, karya seni tuh kadang memang bikin kita yang jiwa seninya biasa2 aja jadi mikir keras ahahaha tapi keren sih ini museum macan, penasaran pengen kesana

  41. yervi hesna

    13 Agustus 2019 at 9:09 AM

    Wah instalasi seni yang menarik, saying saya cuma penikmat biasa. Kalau dipikirin gak bisa lama soalnya bikin mumet. Sama kayak lukisan ya, kadang hanya seniman dan Tuhan yg tahu artinya

  42. Dinilint

    13 Agustus 2019 at 11:42 AM

    Gambar-gambar di artikel ini beda banget dengan persepsiku terhadap Museum Macan yang colorul dan penuh semangat. Mungkin karena gambar Museum Macan yang aku lihat lebih banyak saat pamerannya Yayoi Kusama ya.
    Tapi tetep aja, rasa penasaranku pada Museum Macan masih tinggi. Nanti kalo ke Jakarta biar aku buktiin sendiri deh.

    1. Antin Aprianti

      19 Agustus 2019 at 4:34 PM

      Yang colorful saat pameran Yayoi Kusuma kak, banyak warna. Yang Dunia dalam Berita sederhana tapi bikin takjub. Ayo ke Jakarta dan buktikan keseruan melihat karya seni di Museum MACAN kak

  43. sovialida

    13 Agustus 2019 at 2:50 PM

    Kayaknya yang Makanan Tidak Mengenal Ras jadi favorit aku nih.
    Ohya, Aku juga gak sempat datang saat pamerannya Yayoi Kusama. Bahkan sampai sekarang belum kesampaian juga buat ke sini, hiks. Harus diagendakan saat weekend ga ada kerjaan dan bingung mau ngapain hehe

    1. Antin Aprianti

      19 Agustus 2019 at 4:32 PM

      Ayo segera agendakan kak 🙂

  44. Sulung Siti Hanum

    13 Agustus 2019 at 4:00 PM

    Wah udah tema baru ya Museum Macan. Ah aku belum ke sana lagi…

    1. Antin Aprianti

      14 Agustus 2019 at 4:49 PM

      Iya mbak, bulan ini malah sudah ganti tema baru lagi. Sudah bukan Dunia dalam Berita

  45. rahma ahmad

    13 Agustus 2019 at 4:21 PM

    AKu suka Zipper Zone. Selain bisa disentuh, ada unsur kejutannya ketika membuka zippernya. warnanya juga eye catching.

    1. Antin Aprianti

      19 Agustus 2019 at 4:31 PM

      Salah satu karya seni yang aku suka kak.

  46. Syaiful BS

    14 Agustus 2019 at 5:46 AM

    Salah satu museum kontemporer yang pengen abnget aku kunjungi tapi sampek sekarang belum kesampean hahah. Bagus-bagus yaa kak ternyata eheehehe

    1. Antin Aprianti

      19 Agustus 2019 at 4:31 PM

      Ayo sempatkan kak, sekarang temanya sudah baru lagi lho

  47. Lina W. Sasmita

    14 Agustus 2019 at 10:05 AM

    Jadi setiap ke sini nggak bakal bosan ya kalau tiap tiga bulan sekali ganti tema dan ganti karya seni yang ditampilkan. Harus rutin tiap 3 bulan sekali datang ke sini kalau gitu ya, jadi selalu dapat foto baru dengan angle baru dan background yang unik-unik.

    1. Antin Aprianti

      19 Agustus 2019 at 4:32 PM

      Yap, sama sekali nggak bakal bosen kak.

  48. Harjuna

    20 Agustus 2019 at 4:25 PM

    Sepertinya menarik untuk dikunjungi. Penasaran sama isi toiletnya. ahahahah

  49. Efa Butar butar

    24 Agustus 2019 at 11:20 AM

    Kloset lho, sesuatu yang dianggap sebagai benda “kotor” Ternyata di tangan orang kreatif bisa menjadi sebuah bentuk seni yang menarik ya mba

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *