Hidup di zaman serba gadget membuat anak-anak sekarang sulit lepas dari gadget. Banyak anak-anak bahkan sejak bayi sudah terpapar layar gadget dari orang tuanya, besar sedikit dikasih gadget untuk menonton. Lama-lama, kalau anaknya rewel langsung dikasih gadget biar anteng.
Itu hal yang sudah tak aneh sekarang ini, saya banyak melihatnya di sekitar bahkan di lingkungan keluarga sendiri. Alasan mereka memberi gadget agar anaknya tidak menangis, mau makan, dan anteng. Jadi ibunya bisa melakukan aktivitas lainnya, memang berat ya tugas menjadi seorang ibu.
Memberi gadget memang tak masalah, akan tetapi jika tidak diberi batasan anak akan ketergantungan dengan gadget sampai besar. Belum lagi paparan sinar layar gadget bisa merusak mata anak-anak. Lihat deh banyak anak-anak sekarang masih kecil sudah pakai kacamata, salah satu akibatnya ya gadget itu.
Lalu bagaimana agar anak-anak tidak kecanduan main gadget? Kamu bisa coba terapkan 3 tips menjauhkan anak dari gadget berikut ini:
1. Batasi Waktu Penggunaan dan Tentukan Jadwal
Untuk sekarang ini memang sulit menjauhkan anak sepenuhnya dari gadget, apalagi jika lingkungannya masih sering bermain gadget di dekat anak. Solusinya adalah membatasi waktu penggunaan dan tentukan jadwal.
Kamu bisa menentukan jadwal dan waktu penggunaan gadget untuk anak. Misalnya sehari hanya boleh menonton satu sampai dua film saja, atau hanya boleh bermain gadget 30 menit sehari di sore hari saja.
Jika sudah menentukan jadwal dan batas waktu kamu harus tegas agar anak lama-lama jadi terbiasa. Ingat ini adalah awal dari tips menjauhkan anak dari gadget dan sangat penting.
2. Jadilah Contoh
Jika sudah menerapkan tips menjauhkan anak dari gadget yang pertama, maka tips keduanya adalah menjadi contoh. Tentunya jika kamu sudah sepakat dengan waktu main gadget anak, maka kamu juga harus menjadi contoh yang baik. Jangan sampai anak menjadikan kamu alasan untuk bermain gadget juga.
Nah bapak-bapak yang kalau di rumah sering main games sampe lupa waktu, cobalah untuk mengurangi kebiasaan tersebut di depan anak. Ibu-ibu yang hobi scroll sosial media juga bisa dikurangi ya, agar anak-anak di rumah tidak mencontohnya.
Mungkin ini akan terasa berat, tapi untuk kebaikan bersama harus dibiasakan.
3. Habiskan Waktu dan Ajak Anak Melakukan Aktivitas Lain
Tips menjauhkan anak dari gadget yang terakhir adalah habiskan waktu lebih lama dan ajak anak melakukan aktivitas lain agar tidak bosan.
Risiko menjauhkan anak dari gadget adalah orang tua harus lebih kreatif lagi. Kita harus bisa mengajak dan mengajari anak melakukan aktivitas lain, misalnya bermain di taman, melakukan sensori play di rumah, bermain dengan mainan yang ada di rumah, dan lain-lain.
Untuk orang tua zaman sekarang mungkin hal ini bisa dilakukan, dan bisa mencari contoh permainan atau kegiatan apa yang bisa dilakukan di rumah bersama anak. Namun, untuk sebagian orang tua yang malas ribet dan kurang kreatif pasti akan sangat kesulitan. Bukan begitu?
Itu juga yang menjadi alasan orang sekitar saya memberikan gadget ke anaknya. Mereka tidak tahu harus mengajak aktivitas apa, dan ya kebanyakan karena malas juga sih. Belum lagi saat liburan tiba, suka bingung mau ngajak anak-anak melakukan aktivitas apa.
Mencari aktivitas seru untuk anak itu sulit dan memakan waktu, harus browsing sana-sini dan terkadang ulasannya kurang lengkap. Terus kalau mau daftar harus datang langsung atau melalui telepon, ribet ya.
Untungnya sekarang ada aplikasi Happy Kamper. Platform penyedia aktivitas anak sekaligus platform referensi tempat liburan. Nah praktis kan, dalam satu aplikasi saja sudah mencangkup kebutuhan kita.
Mengenal Happy Kamper, Platform Rekomendasi Aktivitas Anak
Happy Kamper adalah aplikasi pertama di Indonesia yang fokus menyediakan segala macam rekomendasi aktivitas dan kegiatan untuk anak, sehingga orang tua tidak perlu repot mencari ke mana-mana. Dirancang dengan mengadopsi pola pikir sosok orang tua, Happy Kamper hadir menawarkan dan memudahkan dalam memesan berbagai aktivitas seru, edukasi, dan aktivitas gratis untuk anak.
Kamu nggak perlu bingung lagi mau menghabiskan waktu dengan melakukan aktivitas apa bersama anak. Karena dengan Happy Kamper, kamu bisa merencanakan petualangan akhir pekan ataupun aktivitas menarik setelah jam sekolah untuk anak-anak hanya dalam genggaman dengan beberapa klik saja.
Aktivitas yang ditawarkan Happy Kamper juga cukup banyak, seperti:
- Edukasi : Koding, Bahasa, dan Preschool
- Childcare : Spa Ibu dan Bayi, Sensori/Motorik
- Aktivitas Gratis : Indoor, Taman, dan Acara Gratis
- Tempat Terbuka : Golf, Renang, dan Taman
- Olahraga : Golf, Basketball, Renang, Futsal, Taekwondo, Memanah, Sepak Bola dan Sepatu Roda
- Seni : Melukis dan Kerajinan Tangan
- Tempat Bermain : Aktivitas Luar Ruangan dan Indoor
- Musik dan Tari : Piano, Vocal, Modern Dance/Hiphop, Balet, dan Musik
- Acara
Dalam satu aplikasi saja kamu bisa menemukan banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan bersama anak. Kamu hanya perlu sesuaikan dengan minat dan bakat anak. Kamu juga bisa mencari inspirasi berbagai aktivitas dan rekomendasinya di blog Happy Kamper, seperti saya yang beberapa waktu lalu mencari Rekomendasi Aktivitas Anak di Bandung untuk keponakan liburan sekolah. Rekomendasinya lengkap, ada keterangan tempat dan informasi lainnya. Sangat membantu sekali.
Untuk aktivitas berbayar, kamu juga bisa langsung daftar di aplikasi Happy Kamper. Jadi nggak perlu ribet lagi daftar-daftar melalui telepon atau datang langsung ke tempat. Yuk buruan download Happy Kamper, lagi banyak promo dan deal harga terbaik lho.
Oh ya, mengenai keamanan aktivitas yang ditawarkan Happy Kamper, kamu juga tidak perlu khawatir, karena Happy Kamper menjadikan keamanan sebagai prioritas utama. Jadi setiap aktivitas di platform ini sudah melewati pemeriksaan ketat untuk memastikan telah memenuhi standar keamanan yang ketat. Selain itu, ulasan dan penilaian dari para pengguna juga memberikan wawasan berharga dari sesama orang tua, dan menciptakan komunikasi terpercaya di mana anak dapat berkembang.
Itulah 3 tips menjauhkan anak dari gadget yang bisa kamu coba terapkan. Selamat mencoba 🙂
Menjadi teladan bagi anak memang tidak mudah. Point buat saya yang ingin menjadi orang tua kelak. Thank you sudah sharing kak