penangkaran-rusa
TRAVEL

Penangkaran Rusa di Jonggol, Wisata Murah Dekat Jakarta

Posted on

Penangkaran rusa di Jonggol, salah satu tempat wisata murah yang dekat dari Jakarta. Tak perlu banyak waktu, bisa berwisata seharian saja. Kalian sudah tahu tentang penangkaran ini? jujur awalnya saya nggak pernah tahu tempat ini.

Memang penangkaran rusa di Jonggol belum terlalu terkenal seperti Ranca Upas, tapi tak ada salahnya mencoba mendatangi penangkaran ini.

Awal Mula Tahu Penangkaran Rusa di Jonggol

“Kalau mau jalan ngajak anak-anak, tapi nggak jauh-jauh dari Jakarta, enaknya ke mana ya?” tanya teman kantor.

Pertanyaan di atas membawa saya menjelajah mesin pencarian google, dan hasilnya membuat pusing karena begitu banyak tempat wisata yang direkomendasikan. Sampai akhirnya saya teringat postingan teman di sosial media, di foto itu dia memberi makan rusa.

Sepertinya asik juga ya kalau main ajak anak-anak kecil ke penangkaran rusa, tapi yang saya tahu penangkaran rusa itu adanya di Ranca Upas. Terlalu jauh jika ke sana hanya satu hari saja, belum lagi macetnya jalanan Bandung, hanya membuat cape saja.

Saya pun menanyakan ke teman, di manakah lokasi penangkaran yang ada di fotonya. Ternyata yang ada di fotonnya itu penangkaran rusa di daerah Jonggol, namanya Penangkaran Rusa Cariu. Lokasinya cukup dekat dari Jakarta, bisa one day trip. 

Berbekal informasi nama tempatnya, saya mencari tahu lebih banyak lagi tentang tempat ini. Berdasarkan hasil pencarian google, tidak jauh dari penangkaran rusa ada Curug Country. Jadi bisa main-main di penangkaran rusa, terus lanjut basah-basahan di Curug Country.

Akses Menuju Lokasi

Sabtu (09/01/2016), sekitar pukul tujuh pagi saya menyusuri jalanan Jakarta menuju kantor (lokasi meeting point). Saat itu jalanan cukup sepi karena masih pagi. Tiba-tiba bunyi notifikasi dari salah satu orang kantor yang menanyakan posisi saya, ternyata semua orang sudah berkumpul. Tinggal menunggu saya saja, lima menit kemudian saya sampai, karena saat itu posisi saya sudah dekat.

Rencananya, hari ini kami akan main-main di Penangkaran Rusa Cariu. Terus makan siang di pinggir sawah, dan main air di Curug Country, kemudian pulang.

Perjalanan Jakarta ke Jonggol yang kami lalui awalnya biasa saja, tapi semakin mendekati daerah Jonggol jalan mulai kurang bersahabat. Banyak jalan yang berkelok dan bebatuan, membuat kami sesekali terpentok beberapa bagian mobil.

Setelah bingung mencari lokasi penangkaran rusanya, bahkan sempat terlewat dan putar balik lagi. Akhirnya kami sampai juga di Penangkaran Rusa Cariu sekitar pukul sepuluh pagi.

Posisi lokasinya berada di dalam, dari jalan raya masih masuk ke dalam. Jadi untuk kami yang pertama kali ke sini wajar saja sempat terlewat. Plang yang bertuliskan “Wanawisata Penangkaran Rusa Cariu” dengan tanda panah memang terpampang di pinggir jalan, tapi kami tidak terlalu memperhatikannya karena plangnya kecil.

Dari pinggir jalan raya menuju area penangkaran tidak terlalu jauh, bisa juga jalan kaki. Namun kondisi jalan kurang bersahabat, bebatuan besar, terjal, dan menukik. Sampai di tempat parkir kami bergegas membeli tiket masuk, harga tiketnya Rp.8.000 saja. Tempat wisata yang terjangkau sekali kan.

Untuk menuju penangkarannya, kami harus melewati jembatan kayu yang cukup panjang. Kondisi jembatannya sangat tidak layak, sudah terlihat tua dan rentan roboh. Penjaga tiket memberitahukan kalau jembatannya hanya bisa dilewati untuk 10 orang saja secara bersamaan, jadi menyebrangnya harus bergantian. Yang lebih menakutkan lagi, di bawah jembatan tersebut ada sungai dengan air yang cukup deras dan bebatuan besar-besar.

sungai-di-area-penangkaran-rusa
Pemandangan di sungainya

Selesai menyebrangi jembatan, kami masih harus berjalan kaki menuju tempatnya sekitar 15 menit. Tidak terlalu jauh dan track-nya pun tidak terlalu berat, karena sudah disediakan jalan setapak untuk pejalan kaki.

akses-menuju-lokasi-penangkaran-rusa
Jalan setapak menuju lokasi penangkaran

Sampai di lokasi rusa yang terlihat hanya ada dua ekor rusa saja. Menurut informasi orang di situ, rusa yang ada di penangkaran ini tersisa lima ekor saja, sebagian laginya ntah ke mana. Harusnya kalau main ke sini membawa sayuran, karena kalau mencium makanan mereka akan datang. Sayangnya yang jual sayuran baru ada sekitar pukul dua siang. Kami datang terlalu pagi, jadi hanya bisa melihat dua ekor rusa dan berfoto-foto di lokasi saja.

Tentang WanaWisata Penangkaran Rusa Cariu

Penangkaran rusa ini dikenal juga dengan nama Penangkaran Giri Jaya. Berdisi sejak tahun 1993 dan berada dalam naungan Perum Perhutani Unit III. Awalnya area ini hanya digunakan untuk penelitian saja, dan pada tahun 2003 diberi izin untuk tujuan wanawisata umum.

informasi-tentang-penangkaran-rusa-cariu
Informasi tentang Penangkaran Rusa Cariu

Luas area ini sekitar 8.4 hektar, menurut informasi sebagian tanahnya milik Bapak Buyung dan sebagian lagi milik Perhutani. Jadi, dari jalan raya sampai plang merah yang bertuliskan “selamat datang” tanahnya milik Bapak Buyung. Sedangkan dari plang “selamat datang” sampai penakaran rusa tanahnya milik Perhutani.

Fasilitas yang ada di Penangkaran Rusa Cariu masih sangat minim. Selain tempat parkir yang luas, di sini juga ada toilet umum dan ada beberapa warung. Hanya saja toilet umumnya kurang layak pakai dan kurang terurus, pintunya rusak dan kondisi toilet sangat kotor.

Drama Menuju Curug Country

Sudah puas bermain dengan rusa dan berfoto-foto, kami kembali ke mobil masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi kedua, Curug Country. Drama pun dimulai. Seperti yang saya bilang tadi, dari jalan raya menuju pintu masuk penangkaran rusa jalannya cukup terjal dan berbatu. Jalanan yang tak kondusif membuat mobil rombongan ke dua mogok karena per mobilnya patah.

Alhasil kami tidak bisa melanjutkan perjalanan karena harus mencari per, di daerah Jonggol belum ada bengkel yang menyediakan per untuk mobil. Jadi kami harus mencari per mobil sampai ke Cianjur.

Mobil rombongan satu pun mencari per mobil ke Cianjur. Waktu itu sekitar pukul satu siang, dan sampai di Cianjur sekitar pukul dua. Sampai di bengkel kami masih harus menunggu sekitar satu jam lagi karena pernya harus diambil di Cianjur kota. Kami memutuskan untuk mencari tempat makan terdekat, cacing di perut sudah sangat berisik.

Di antara kami semua tak ada yang hapal dengan daerah ini, bingung juga mau makan di mana karena di pinggir jalan kanan kiri hanya terdapat rumah makan padang. Setelah menyusuri jalan cukup jauh, kami menemukan “Saung Pesawahan” tempat makan yang unik dengan konsep saung.

saung-pesawahan-tempat-makan-di-cianjur
Pemandangan di Saung Pesawahan

Tempat makannya sungguh bikin nyaman, di pinggir sawah dan ada kolam ikannya. Tempat makan ini nyaman sekali, sambil menikmati angin sepoi-sepoi bisa melihat kolam ikan dan memandangi hamparan sawah.

Tempat makan di sini mengusung konsep khas sunda, pas sekali untuk perut kami yang lapar. Kami memesan ikan gurame goreng, gurame bakar, cah kangkung, nasi putih, bakwan jagung, sayur asem, es kelapa muda, es teh manis dan berbagai macam lalap beserta sambelnya untuk bertujuh. Makanan tiba dan kami langsung fokus menghabiskannya dalam sekejap saja, sangat pantas jika terkesan rakus, kami makan sudah sekitar pukul tiga sore.

Nah kalau kalian main ke Cianjur dan bingung mau makan di mana, bisa mampir ke Saung Pesawahan. Selain tempatnya yang nyaman untuk makan dan bersantai bersama keluarga, makanan di sini juga enak, apalagi gurame gorengnya. Harganya juga relatif murah.

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore, perut kami pun sudah terisi. Kami bergegas kembali ke bengkel dan mengambil per. Setelah kami sampai di bengkel ternyata pernya masih belum selesai, jadi masih harus menunggu.

Hari semakin sore, kami sampai di lokasi mobil mogok sekitar pukul lima sore. Sudah pasti gagal ke Curug Country. Untuk menghibur anak-anak yang kecewa nggak jadi main air, kami memutuskan kembali ke area penangkaran sambil menunggu per mobil dipasang. Kami bermain air di sungai yang tadi kami lewati, duduk dibatu besar sambil sesekali bermain air. Sungai di sini masih sangat jernih, seru rasanya bermain air di sini.

Menikmati sejuknya udara sore di Cariu sambil melihat pohon-pohon, dan mendengar gemericik air sungai, sungguh membuat hati ini tenang. Saat kami sedang asik-asiknya bermain air sungai, tiba-tiba ada bapak penjaga tempat berteriak agar kami tidak bermain air terlalu tengah. Katanya suka tiba-tiba ada kiriman air bah.

Hari semakin sore dan terdengar suara petir, kami memutuskan beranjak dan membersihkan badan. Tidak lama setelah kami beranjak dari sungai, tiba-tiba hujan lebat sekali padahal pemasangan per mobil belum juga selesai.

Magrib tiba dan akhirnya per mobil sudah terpasang. Kami pun bergegas kembali pulang ke Jakarta, tapi sebelumnya kami mampir terlebih dahulu ke tempat makan untuk makan malam. Berbeda dengan tempat saat makan siang yang berkesan, tempat makan malam malah sangat mengecewakan. Pelayananya kurang baik, makanannya tidak enak, harganya tidak wajar.

Kembali Dengan Selamat

Kami sampai di Jakarta sekitar pukul sepuluh malam, dengan perasaan campur aduk. Lelah, kecewa karena tidak sesuai rencana, tapi ada senangnya juga. Liburan ke Penangkaran Rusa kali ini memang tidak sesuai rencana dengan segala dramanya, tapi kami tetap menikmati liburan kali ini.

Perjalanan yang sangat berkesan, semoga perjalanan berikutnya berjalan sesuai rencana tanpa ada drama lagi ya 😀

Nah, untuk kalian yang butuh liburan tipis-tipis, kalian bisa liburan ke Penangkaran Rusa di Jonggol saja. Murah dan dekat dengan Jakarta.

*Update*

Tahun 2018 diberitakan jembatan menuju area Penangkaran Rusa Cariu roboh. Untuk saat ini saya kurang tahu update kondisinya seperti apa. Jai untuk kalian yang mau liburan ke sini, sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu kondisi di sana ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *